kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Citroen Mulai Produksi Mobil Listrik E-C3 di Indonesia pada Agustus 2024


Rabu, 17 Juli 2024 / 19:13 WIB
Citroen Mulai Produksi Mobil Listrik E-C3 di Indonesia pada Agustus 2024
Penandantangan kerja sama perakitan mobil listrik Citroen E-C3 di Indonesia


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

JAKARTA. Citroen Indonesia akan segera memulai produksi mobil listrik Citroen E-C3 secara completely knock down (CKD) di dalam negeri. Rencananya proses produksi akan dimulai pada Agustus nanti.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Indomobil Group, Stellantis, dan PT National Assemblers pada ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2024, Rabu (17/7).

Chief Executive Officer PT Indomobil National Distributor, Tan Kim Piauw menyampaikan, akan memulai produksi massal perdana mobil listrik Citroen E-C3 di pabrik National Assemblers milik Indomobil Group di Purwakarta, Jawa Barat pada Agustus nanti.

Baca Juga: Kemenperin: Baru Citroën dan BYD yang dapat Insentif Impor Mobil Listrik CBU

Adapun 2—3 bulan sebelumnya, Citroen telah melakukan serangkaian uji coba untuk produksi mobil listrik tersebut di pabrik Purwakarta.

“Pabrik kami di Purwakarta bisa memproduksi 6.000 unit per tahun dalam kapasitas normal atau satu shift,” ujar Tan Kim Piauw ketika ditemui di GIIAS 2024, Rabu (17/7).

Setelah produksi massal berhasil dilakukan, Citroen secara bertahap akan menghentikan impor E-C3 dan akan fokus menjual model tersebut dengan fasilitas perakitan dalam negeri.

Citroen sendiri menjadi merek pertama yang memperoleh insentif bebas bea masuk dan PPnBM impor mobil listrik completely built up (CBU) dari pemerintah. Tan Kim Piauw mengaku pihaknya memperoleh kuota impor sekitar 4.500 unit untuk model E-C3 dengan bantuan insentif.

Baca Juga: Citroën dan BYD Dipastikan dapat Insentif Impor Mobil Listrik CBU

Namun, Citroen sudah berbicara ke pemerintah bahwa mereka belum tentu menyerap seluruh kuota impor yang diperoleh seiring beroperasinya pabrik di Purwakarta.

“Kami justru akan segera mengejar target TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) minimal 40% untuk bisa mendapat insentif PPN,” pungkas dia.

Dalam catatan Kontan, Citroen E-C3 dipasarkan dengan harga Rp 377 juta setelah mendapat insentif bebas bea masuk dan PPnBM impor mobil listrik CBU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×