Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI), PT Computrade Technology International (CTI Group) melihat perkembangan bisnis platform digital atau cloud, makin meningkat di masa depan.
Rachmat Gunawan, Direktur CTI menjelaskan jika fenomena penggunaan cloud makin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas infrastruktur oleh pemerintah.
Baca Juga: Bantu dorong ekonomi, Artajasa sediakan solusi untuk perlancar sistem pembayaran
"Pengadaan cloud sangat berkenaan dengan penyediaan TI. Dengan program Palapa Ring, pemerintah dapat membantu bisnis pengadaan cloud untuk makin masyarakat Indonesia," paparnya ditemui di Hotel Harris FX Sudirman, Jakarta, Selasa (11/2).
Sebagai informasi, dalam bisnis pengadaan platform digital, platform adalah kumpulan teknologi yang menjadi basis aplikasi, proses, atau teknologi lain yang beroperasi dan dikembangkan.
Kumpulan teknologi tersebut, jelas Rachmat, menyediakan tempat bagi penggunanya untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan beroperasi dalam sebuah ekosistem.
Baca Juga: Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) targetkan jaringan mitra bertambah 10.000
Ia menambahkan, perusahaan-perusahaan besar sudah membangun bisnis mereka di atas platform yang kuat, seperti Gojek, OVO, Tokopedia, bisa mendukung pertumbuhan bisnis online tanah air hingga US$20miliar.
Sementara itu, menurut laporan dari McKinsey, lebih dari 30% atau setara US$60 triliun aktivitas ekonomi global, mampu dimediasi oleh platform digital sampai tahun 2025. Tapi diperkirakan hanya 3% perusahaan yang sudah lama berdiri yang sudah mengadopsi strategi platform efektif.
"Saat ini, saya tidak tahu valuasi dari bisnis penyediaan platform digital berapa. Tetapi, yang pasti, penggunaan platform ini bisa dinikmati oleh semua segmen bisnis. Mulai dari transportasi sampai e-commmerce," lanjutnya.
Baca Juga: IDC: Pengiriman smartphone di China pada kuartal I-2020 berpotensi turun 30%
Ke depannya, Rachmat berharap pengadaan platform digital ini tidak hanya dikenal untuk perusahaan start up saja, tetapi juga diadopsi perusahaan yang sudah lama berkembang.
Saat ini, CTI Group telah membawahi beberapa perusahaan anak, seperti Blue Power, CTI Malaysia, CTI Filipina, XDC Indonesia, Inovasi Informatika Indonesia, Central Data Technology, Equine Technologies, Defenxor, dan Helios.
"Memang, teknologi platform ini satu kesatuan dan bisa menimbulkan kebingungan jika tidak dipahami. Makanya kami akan banyak menggelar acara bertema IT Infrastructure Summit, untuk membantu para CEI mengerti dan memilih investasi teknologi platform terbaik bagi perusahaan mereka," pungkasnya.
Baca Juga: Virus corona bikin Sony batal hadir dalam Mobile World Congress (MWC) 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News