kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CPRO bidik produksi pakan naik 7% pada 2017


Rabu, 01 Maret 2017 / 18:20 WIB
CPRO bidik produksi pakan naik 7% pada 2017


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Central Proteina Prima (CPRO) Tbk menargetkan produksi pakan tahun ini sebesar 640.000 ton. Target produksi ini naik 7% dibandingkan realisasi produksi pakan tahun 2016 sebesar 595.000 ton. Dari target produksi itu, produksi pakan ikan menyumbang 490.000 ton dan 150.000 ton pakan udang.

Division Head of Corporate Communication CPRO Frahma Alamiarso mengatakan, produksi pakan tahun 2016 melampau target yang ditentukan sebesar 570.000 ton. Karena itu, pada tahun ini, pihaknya optimistis permintaan pakan akan meningkat.

"Kenaikan permintaan pakan ini tak terlepas dari upaya penerapan teknologi terbaru di sejumlah tambak perikanan budidaya sehingga mempercepat masa panen ikan," ujarnya, Selasa (28/2).

Menurutnya, penerapan metodologi dengan teknis budidaya yang baru bisa mempercepat masa panen. Biasanya kalau dalam satu periode selama empat bulan, terjadi panen satu kali, tapi dengan adanya teknologi, panen bisa terjadi tiga kali.

Frahma bilang teknologi baru ini juga mendorong terjadinya efisiensi penggunaan pakan. Salah satunya dengan memberikan ruang yang mendukung bagi peternakan ikan sehingga memungkinkan ikan dapat berkembang lebih cepat.

Selain itu, Frahma bilang, CPRO juga telah mengubah pola kemitraan perusahaan dengan peternak plasma. Jika sebelumnya CPRO masih terikat kontrak untuk terus menyuplai pakan kepada peternak, tapi sekarang, CPRO telah menerapkan sistem baru dengan mendorong para petani lebih mandiri. Artinya, mereka tidak wajib lagi membeli pakan dari CPRO dan juga bisa menjual hasil budidaya mereka ke perusahaan lain.

Kendati telah memutus sistem kerja sama kemitraan, tapi Frahma bilang, CPRO tetap berkomitmen memberikan bimbangan teknis kepada para petani. Sebab bila peternak perikanan budidaya terus berkembang, maka akan mendorong peningkatan permintaan pakan juga.

Selain menjual pakan ikan, Frahma menyebut, pihaknya juga rutin menjual udang segar ke mancanegara, baik dalam bentuk beku maupun segar. Selain ekspor,CPRO juga rutin memasok udang hasil olahan ke sejumlah supermarket, restoran dan hotel mewah di DKI Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×