Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Selvi Mayasari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
Sementara itu, Catur Sentosa juga menyiapkan strategi pemasaran agar bisnis tahun ini terus berputar. Demi mengimbangi konsep kenormalan baru, mereka memperkuat sistem penjualan online dan meningkatkan sistem manajemen gudang. Upaya lain yakni mengerek efisiensi pada lini operasional, distribusi serta logistik.
Lewat efisiensi biaya, Catur Sentosa berharap bisa mengantisipasi potensi penurunan penjualan ke depan. "Dari proyeksi awal, pencapaian sales kuartal II 2020 masih 85% dari target," kata Idrus.
Sementara dalam tiga bulan pertama tahun ini, Catur Sentosa masih mampu membukukan kenaikan penjualan 8,36% year on year (yoy) menjadi Rp 3,11 triliun. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih juga terungkit 7,84% yoy menjadi Rp 21,59 miliar.
Berdasarkan produk, keramik menjadi kontributor utama penjualan hingga sekitar Rp 1,16 triliun. Sebagaian dalam bentuk penjualan barang beli putus. Adapun berdasarkan lokasi, Jawa dan Bali mendominasi penjualan kuartal I 2020 hingga Rp 2,48 triliun. Adapun sisanya penjualan dari Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan.