kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Cuaca buruk membuat harga gandum masih dalam tren naik awal tahun ini


Selasa, 04 Januari 2011 / 07:08 WIB
Cuaca buruk membuat harga gandum masih dalam tren naik awal tahun ini


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

CHICAGO. Harga gandum naik ke harga tertingginya dalam lima bulan terakhir. Kenaikan harga gandum ini terjadi karena seretnya pasokan dari Australia akibat banjir yang melanda negara itu. Dan pasokan dari AS pun menipis lantaran musim dingin yang terjadi mengakibatkan tanaman gandum rusak.

Harga gandum untuk kontrak pengiriman Maret naik 23 sen atau sebesar 2,9% menjadi US$ 8,17 per bushel pada waktu setempat. Sebelumnya, harga gandum pernah menyentuh US$ 8,25 per bushel, dan mencapai harga kontrak teraktif sejak 6 Agustus 2010.

"Akibat masalah cuaca seperti ini, kita akan megalami masalah logisitik, sebagian hasil panen rusak," kata Jim Hemminger, spesialis manajemen risiko di Ag Marketing AS.

Musim dingin di AS diperkirakan berkisar 0 derajat sampai minus 12 derajat celsius hingga minggu depan. Dengan begitu, salju akan menutupi panenan gandum hingga enam inci. Gandum, adalah komoditas terbesar keempat yang dihasilkan AS setelah jagung, kedelai dan jerami.

Sementara itu, harga berasi untuk kontrak pengiriman Januari nai14,46 per 100 pon di Chicago Board of Trade (CBOT). Sebelumnya, harga beras naik ke angka US$ 14,67 per100 pon dan menjadi harga tertinggi sejak 7 Desember 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×