Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Gelombang tinggi yang terjadi belakangan, membuat kapal-kapal pengiriman batu bara terlambat. Seharusnya kapal-kapal mengirim batu bara hanya dalam waktu 1 minggu. Yang terjadi saat ini, keterlambatannya mencapai 3 minggu.
"Banyak kapal tongkang yang harus berlindung ke pulau-pulau kecil, karena ombaknya cukup besar mencapai 5 meter," ujar nahkoda kapal pengangkut batubara TB Safari 03, Subhan Entris Prayitno kepada KONTAN, Minggu (23/1).
Bahkan, pada minggu lalu, Subhan bercerita, terdapat larangan untuk kapal yang ukurannya di bawah 3.000 dead weight ton (dwt) untuk berlayar karena gelombang tinggi. "Kapal kami sempat tertahan selama satu minggu karena cuaca buruk," jelas Subhan.
TB Safari 03 mengangkut batu bara dari Kalimantan ke Tuban dan dari Kalimantan ke Gresik. Batu bara yang dibawa untuk memenuhi kebutuhan batu bara industri semen. Jumlah kapasitas kapal TB Safari 03 mencapai 6.000 ton. Menurut Subhan, kondisi ini sudah terjadi pada awal Januari lalu. Kemungkinan akan berlanjut hingga akhir Februari.
"Akhir Desember memang terganggu tapi tidak separah yang beberapa hari terakhir. Ini yang rata-rata 10 hari bisa mencapai 3 minggu. Biasanya kalau melihat tren tahun lalu, Maret sudah tidak ada lagi ombak," kata Subhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News