Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Naiknya ekspor timah batangan pada bulan April 2010 disokong oleh membaiknya cuaca di Bangka Belitung. Pasalnya, sebelum April, wilayah Bangka Belitung mengalami penurunan produksi karena dampak badai dari musim angin barat.
“Bulan April cuaca itu sudah membaik sehingga ekspor kembali naik,” kata Rudy Irawan, Wakil Ketua Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI) kepada KONTAN.
Pada musim angin barat, biasanya badai dan gelombang sering terjadi di Bangka Belitung sehingga produktifitas penambangan di Kuasa Pertambangan (KP) laut dan di KP darat mengalami penurunan. Sedangkan jika cuaca kembali cerah, maka produksi kembali normal.
“Kondisi itu juga disokong oleh harga yang tinggi bahkan lebih dari US$ 18.000 per ton,” jelas Rudy.
Ekspor timah bulan April 2010 menunjukkan peningkatan volume maupun nilai dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurut data yang dilaporkan lembaga Surveyor kepada Kementerian Perdagangan, ekspor timah batangan naik menjadi menjadi 7.926,49 ton dengan nilai mencapai US$ 128.473.731,13.
Bulan sebelumnya, yaitu bulan Maret 2010, ekspor timah hanya sebesar 6.576,01 ton dengan nilai US$ 97.063.360.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News