Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can
MELBOURNE. Cuaca panas yang terjadi pada Juli lalu menyebabkan harga kedelai dan jagung naik. Faktor cuaca ini dikhawatirkan mengurangi hasil panen kedelai dan jagung.
Harga kontrak pengiriman kedelai untuk November mendatang telah naik sebesar 1,2% ke level US$ 14,41 per gantang di Chicago Board of Trade. Harga ini merupakan yang tertinggi sejak 11 Februari lalu.
Sedangkan, harga kontrak jagung untuk pengiriman Desember telah meningkat 1,2% ke level US$ 7,76 per gantang. Ini merupakan harga jagung tertinggi sejak 9 Juni lalu.
Asal tahu saja, ladang pertanian kedelai dan jagung Amerika Serikat diterpa cuaca panas Juli lalu. Berdasarkan badan cuaca nasional Amerika Serikat, suhu yang terjadi di kawasan Iowa dan Illinois tersebut merupakan yang tertinggi sejak 1955. Tingkat curah hujan hanya seperempat dari tingkat normal pada Agustus ini.
"Kendati cuaca yang baik pada September mendatang bisa menyelamatkan panen namun situasi ini akan membuat hasil panen terus menurun setiap tahun," kata analis Morgan Stanley Huseein Allidina.
Allidina memperkirakan, total produksi kedelai akan turun 2,5% dari tahun lalu menjadi 257,5 juta metrik ton. Angka ini dibawah total kebutuhan dunia yang menjadi 262, 3 juta metrik ton.
Sementara produksi jagung Amerika Serikat tahun ini diperkirakan hanya sebesar 12.484 miliar gantang. Angka ini lebih rendah dari perkiraan Kementerian Pertanian Amerika Serikat sebesar 12.914 miliar gantang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News