kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Curah Hujan Tinggi, Produksi Cabai Susut


Kamis, 30 Januari 2014 / 07:15 WIB
Curah Hujan Tinggi, Produksi Cabai Susut
ILUSTRASI. Teh hijau efektif menurunkan kolesterol dan gula darah tinggi.


Reporter: Herlina KD, Handoyo | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Tanaman memerlukan air. Tetapi, jika curah hujan terlalu banyak, produksi cabai terganggu. Itulah yang dialami petani cabai belakangan ini. Imbasnya, pasokan cabai menyusut dan harga cabai pun meningkat.

Sukoco, Koordinator Wilayah Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur menuturkan tingginya curah hujan dalam sepuluh hari terakhir membuat tanaman cabai rusak. Padahal, saat ini sebagian tanaman cabai petani di Jawa Timur sudah memasuki masa panen. "Karena curah hujan tinggi banyak tanaman rusak. Ini membuat cabai busuk dan layu," jelasnya kepada KONTAN Rabu (29/1).

Dalam kondisi normal, satu hektare (ha) lahan cabai bisa menghasilkan 10 ton - 12 ton cabai rawit. Tetapi kini panen cabai rawit hanya sekitar 4 ton - 5 ton per ha. Sedangkan produksi cabai merah besar dan cabai merah keriting yang biasanya sekitar 12 ton - 14 ton per ha, "Sekarang produksinya susut hingga 50%," kata Sukoco.

Akibat produksi turun, harga jual cabai di tingkat petaniĀ  terkerek naik. Menurut Sukoco, saat ini harga cabai rawit di tingkat petani sekitar Rp 34.000 per kilogram (kg) - Rp 35.000 per kg. Padahal sepuluh hari yang lalu, harga cabai rawit di tingkat petani masih sekitar Rp 24.000 per kg - Rp 25.000 per kg. Sedangkan harga cabai merah besar dan cabai merah keriting naik dari Rp 17.000 per kg - Rp 18.000 per kg menjadi Rp 22.000 per kg - Rp 24.000 per kg.

Catatan saja, beberapa sentra produksi cabai di Jawa Timur antara lain Banyuwangi, Kediri, Blitar, dan Malang. Total luas areal tanaman cabai di Jawa Timur sekitar 10.200 ha. Rinciannya, sekitar 8.000 ha lahan cabai rawit. Sisanya 2.200 ha lahan cabai merah besar dan cabai keriting. Sukoco bilang, kini baru sekitar 60% lahan cabai yang mulai panen. Panen raya baru akan mulai Februari 2014.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurthi bilang produksi hortikultura pada Januari ini rendah lantaran beberapa sentra produksi masih dalam tahap penanaman.

Guna mengantisipasi kelangkaan pasokan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberi izin impor cabai kepada importir. Mengutip data Kemendag pada semester I-2014 izin impor cabai 130 ton. Tetapi, produsen cabai di dunia tak banyak dan jenisnya berbeda dengan cabai Indonesia.

Sebenarnya, kata Bayu ada cabai Thailand yang jenisnya hampir mirip dengan cabai di Indonesia. Tapi, "Untuk mengirim ke Indonesia butuh waktu 7 hari - 10 hari," ujarnya akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×