kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cushman & Wakefield perkirakan investasi real estat Asia Pasifik capai US$ 165 miliar


Kamis, 11 Maret 2021 / 08:52 WIB
Cushman & Wakefield perkirakan investasi real estat Asia Pasifik capai US$ 165 miliar
ILUSTRASI. Volume investasi properti tahun lalu turun 29%.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paska lesunya total volume investasi real estat (tidak termasuk situs pengembangan) di Asia Pasifik karena pandemi Covid-19 sepanjang tahun lalu, Cushman & Wakefield memperkirakan ada peningkatan investasi pada 2021 menjadi sekitar US$ 165 miliar, atau sekitar 90% dari level tahun 2019.

Menurut laporan Cushman & Wakefield, rebound aktivitas investasi di Asia Pasifik didukung oleh kepercayaan investor yang semakin besar karena kawasan ini telah memimpin pemulihan ekonomi di seluruh dunia. Asia Pasifik juga mengalami momentum positif yang didukung oleh lonjakan investasi pada kuartal terakhir tahun 2020.

Kepala Riset Pasar Modal Global Cushman & Wakefield David Bitner mengungkapkan, ketika pandemi covid-19 melanda dunia pada tahun lalu, investor real estat lebih memilih pendekatan untuk menunggu dan melihat. Hal ini menyebabkan penurunan hampir 29% dalam total volume investasi (tidak termasuk situs pengembangan) secara global dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menjadi kawasan pertama yang terkena dampak virus, pasar investasi Asia Pasifik terpukul pada paruh pertama tahun 2020. Namun terjadi peningkatan aktivitas investasi di kuartal keempat 2020 dipimpin oleh China dan Korea Selatan.

Baca Juga: Pemerintah alokasikan anggaran di sektor perumahan sebesar Rp 33,1 triliun pada 2021

Pasar modal global, kata David, juga telah berada di bawah beban ketidakpastian selama setahun terakhir. "Tahun 2021 menjanjikan akan terjadi keringanan beban secara progresif pada saat titik suku bunga dasar yang sudah rendah, ketersediaan modal yang tinggi untuk hutang dan ekuitas, serta nilai yang lebih menarik dibandingkan dengan nilai aset lainnya. Hal ini memungkinkan pemulihan akan terjadi jauh lebih cepat daripada penurunannya," ungkap David dalam keterangan tertulis,Selasa (9/3).

Meski aktivitas transaksi global diperkirakan tetap tertahan pada paruh pertama 2021, konsensus yang berkembang bahwa vaksin akan didistribusikan secara luas pada pertengahan 2021 di sebagian besar negara maju dan beberapa negara berkembang, diprediksi dapat meningkatkan aktivitas investasi pada paruh kedua tahun ini.

Sektor properti, logistik dan aset multifamily dinilai akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik secara global. Di sisi lain, peluang investasi di sektor perkantoran dan ritel masih akan terus berkembang seiring dengan perubahan pola kerja, tempat tinggal, dan cara berbelanja.

Baca Juga: Insentif perumahan dinilai hanya menguntungkan pengembang besar




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×