kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cushman & Wakefield perkirakan investasi real estat Asia Pasifik capai US$ 165 miliar


Kamis, 11 Maret 2021 / 08:52 WIB
Cushman & Wakefield perkirakan investasi real estat Asia Pasifik capai US$ 165 miliar
ILUSTRASI. Volume investasi properti tahun lalu turun 29%.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Menurut Cushman & Wakefield, lanju pemulihan akan bervariasi di setiap negara. Sebagai gambaran:

1. China dan Jepang memiliki kinerja yang relatif kuat selama tahun 2020, dengan penurunan volume investasi yang relatif kecil di tahun itu. Dikombinasikan dengan kinerja kuartal keempat 2020 yang kuat, mereka cenderung akan menjadi yang pertama pulih ke level sebelum Covid-19.

2. Korea Selatan mencatatkan kinerja yang mengesankan pada tahun 2020, mencatat volume investasi tahunan tertinggi sejak 2015. Aktivitas investasi yang kuat di negara ini diperkirakan akan berlanjut dengan volume keseluruhan berada di kisaran level yang sama dengan tahun 2019 dan mempunyai potensi lebih lanjut untuk mengalami kenaikan.

3. Singapura dan Australia mengalami penurunan volume masing-masing sebesar 73% dan 45% pada tahun 2020. Tahun 2019 merupakan tahun yang sangat kuat bagi Singapura sehingga memperburuk angka penurunan tahunannya pada tahun 2020. Namun, kedua pasar ini mulai menunjukkan tingkat aktivitasnya menjelang akhir tahun dan peningkatan di tahun 2021.

4. Hong Kong masih mengalami peningkatan serupa di semester kedua 2020 dan volume diperkirakan akan meningkat pada tahun 2021, tetapi masih cenderung lemah dibandingkan dengan rata-rata 2015-19 sebesar US$ 21 miliar.

5. India menunjukkan kinerja yang kuat pada tahun 2020 dan momentum investasi diperkirakan akan terus berlanjut karena perhatian investor internasional yang semakin meningkat.

6. Indonesia memperlihatkan potensi volume transaksi yang kuat sejak awal 2021, para investor berfokus terutama kepada aset yang penjualannya tertekan sepanjang 2020.

Baca Juga: Begini rekomendasi saham di tengah kenaikan indeks keyakinan konsumen

Dari perspektif jenis properti, tren berikut ini diperkirakan akan terjadi:

1. Logistik akan tetap menjadi fokus utama karena perkembangan e-commerce dan rantai pasokan. Sektor logistik dan industri di Asia Pasifik mengalami momentum pertumbuhan yang kuat, dan juga diuntungkan oleh basis biaya yang relatif lebih rendah dan populasi usia kerja yang terus bertambah.

2. Pusat data terus memperlihatkan potensi pertumbuhan yang luar biasa, karena akselerasi pemanfaatan konektivitas cloud. Pasar Asia Pasifik diharapkan akan berkinerja baik sebagai tujuan pasar pusat data mengingat perkembangan pesat platform dan jaringan teknologi di berbagai negara di kawasan ini.

3. Perkantoran akan tetap menjadi aset investasi yang banyak dicari, terutama di lokasi-lokasi utama. Saat perusahaan sudah menghitung dampak kerja jarak jauh terhadap kebutuhan hunian kantor mereka dan mulai membuat komitmen jangka panjang, pasar perkantoran akan mengalami peningkatan di paruh kedua tahun ini.

4. Ritel kebutuhan pokok dan ritel tujuan lokal yang populer masih bertahan seperti yang telah terbukti selama pandemi sejauh ini. Experiential retail jauh lebih terdampak karena efek pembatasan masa pandemi, terutama pada retailer yang bergantung pada perjalanan internasional, diperkirakan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Selanjutnya: Dicari: Bank yang Berani Kasih DP KPR 0%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×