Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah saat ni sedang menggenjot industri pariwisata. Dengan luasnya wilayah Indonesia, pariwisata tidak hanya pulau Bali, Jawa, dan Sumatera. Ada pula daerah-daerah yang berpotensi menjadi tujuan wisata baru. Salah satunya di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Sejumlah daerah penyangga ini akan mendapatkan langsung dampak perkembangan infrastruktur dan pariwisata dari IKN. Seperti Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Berdassarkan data kunjungan wisata di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2022, Tabalong menempati posisi pertama dengan jumlah kunjungan wisatawan, baik lokal maupun asing mencapai 3,13 juta. Angka tersebut mengungguli kota Banjarmasin dan kota Banjarbaru yang hanya mencapai 1,5 juta wisatawan.
Pendiri Sekolah TInggi Ilmu Tarbiyah, Anang Syakhfani mengatakan, jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tabalong tercatat 3.092.902 orang. Sedangkan wisatawan asing sebanyak 44.754 orang.
Baca Juga: Restrukturisasi Covid-19 Berakhir, Biaya Kredit Bank Menyusut
"Data ini menggambarkan, sektor pariwisata di Kabupaten Tabalong memberi magnet sangat tinggi. Jika ditarik, apa yang kami lakukan saat itu ekstra kerja keras, mengingat dampak pandemi covid 19 cukup panjang dan berdampak pada sektor ini." ujar mantan Bupati Tabalong tahun 2014-2024 itu, Senin (13/5).
Ia mengaku, selama menjabat bupati, menerapkan skema pembinaan terhadap pelaku UMKM, baik kerajinan tangan, makanan khas dan etnik budaya yang mampu menarik perhatian wisatawan mancanegara. Sejauh ini ada sejumlah destinasi wisata di Tabalong seperti Mesjid Pusaka Banua Lawas, Taman Savana, Wisata Alam Gua Liang Tapah, Air Terjun Lano dan Taman Burung Hutan Kota.
Pariwisata Tabalong unggul, salah satunya saat menjabat menjadi bupati, Anang melakukan pembatasan lebih awal saat Covid 19 serta mendirikan Covid Center. Dengan cara itu, ia mendapatkan PPKM Award Kategori Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik dalam penanganan Covid-19.
"Dari aspek ekonomi, jika sebelum covid kondisi pangan (sembilan bahan pokok) begitu bergantung pada daerah lain, saat covid dan setelahnya Kabupaten Tabalong sudah berhasil terlepas dari ketergantungan itu, bahkan telah swasembada pangan," klaim Anang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News