Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dafam Hotel Management (DHM), pengelola jaringan hotel Dafam sekaligus anak usaha PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM), mengatakan ada kenaikan okupansi hotel yang berada di luar kota besar saat ini.
CEO Dafam Hotel Management, Andhy Irawan, mengatakan, peningkatan okupansi secara keseluruhan terjadi rata-rata 30%.
"Kami melihat adanya peningkatan okupansi di hotel yang berada di daerah. Saat ini, kami juga sedang memiliki proyek pembangunan hotel di 9 kota lainnya," jelas Andhy kepada Kontan, Minggu (25/10).
Adapun 9 kota yang dimaksud adalah Tegal, Semarang, Bogor, Solo, Tanjung Tabalong, Jogja, Padang, Malang, dan satu lagi di Jakarta. DHM sendiri membangun 3 jaringan hotel di Tajung Tabalong dan 2 hotel di Padang.
Baca Juga: Pebisnis Hotel dan Wisata Menanti Dana Hibah Rp 3,3 triliun dari Pemerintah
Namun demikian, Dafam Hotel Management belum menjelaskan dengan rinci mengenai investasi yang digelontorkan.
Namun pembangunan proyek hotel-hotel yang sedang berjalan ini, melengkapi jaringan hotel Dafam yang telah beroperasi di BanjarBaru, Surabaya, Semarang, Cilacap, Pekalongan, Pekanbaru, Lubuk Linggau, Wonosobo, Bandung, Yogya, Bali Kebumen, Purwokerto, Gili Air Lombok, Jember dan Makassar.
Untuk daerah Surabaya, Pekalongan, dan Bali, saat ini Dafam mengelola dua hotel. Sedangkan di Yogyakarta, pihaknya mengelola 3 jaringan hotel.
"Saat ini, rata-rata tamu yang menginap menghabiskan waktu 2 hari. Tetapi porsi yang banyak juga ditempati oleh aktivitas korporasi seperti meeting dan workshop," sambungnya.
Pemerintah melalui Kementerian didorong untuk melaksanakan kegiatan di hotel guna mendongkrak kinerja perhotelan yang lesu di masa pandemi.
Baca Juga: Industri pariwisata dapat dana hibah Rp 3,3 triliun, begini respon pelaku perhotelan
Dafam sendiri, mengatakan sampai saat ini memang kegiatan Pemerintahan di jaringan hotelnya terlihat aktif walau hasilnya tidak optimal. Ia berkata kegiatan dari segmen korporasi masih lebih banyak.
Kegiatan itu sendiri meliputi fullboard atau half board meeting yang termasuk kegiatan makan siang atau makan malam, hingga program training dari perusahaan.
"Jadi, kegiatan dari kementerian ada tapi belum optimal, sebab masih lebih banyak segmen corporate. Biasanya mereka menghabiskan waktu acara setengah hari hingga seharian," tutup dia.
Selanjutnya: Emiten Hotel Berharap Kenaikan Okupansi di Kuartal IV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News