kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dafam Hotel Management tambah enam hotel baru yang akan dikelola


Selasa, 29 Januari 2019 / 16:06 WIB
Dafam Hotel Management tambah enam hotel baru yang akan dikelola


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dafam Hotel Management (DHM) tambah 6 hotel baru yang akan dikelola. Karenanya, hingga akhir tahun ini setidaknya secara total ada 30 hotel yang akan dikelola perusahaan.

Andhy Irawan, Direktur Utama DHM menyebutkan bahwa untuk di tahun ini perusahaan sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan 6 hotel baru. "Lokasinya di Jakarta, Wonosobo, Bandungan, Gili Trawangan, Purwokerto, dan Tegal," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (29/1).

Dengan begitu, keenam hotel baru yang akan dikelolanya akan memenuhi target perusahaan untuk mengelola sebanyak 30 hotel hingga akhir tahun nanti. Adapun saat ini, DHM telah mengoperasikan sebanyak 24 hotel.

Ia juga mengungkapkan sedang melakukan pembicaraan dengan 5 pemilik hotel lagi. Adapun lokasinya berada di Bali, Lombok, Banyuwangi, Surabaya dan Makassar.

Untuk investasinya sendiri, Andhy bilang tergantung dari bintang tiap hotel yang akan dikelola. Namun, sebagai gambaran ia menjelaskan bahwa untuk hotel bintang 3 dengan jumlah 100 kamar, maka investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 600 juta hingga Rp 700 juta per kamar. "Dengan begitu, total investasi sekitar Rp 60 miliar - Rp 70 miliar," terangnya.

Okupansi hotel yang dikelola perusahaan disebutnya juga ada peningkatan sekitar 3%. Adapun pada 2017 tingkat okupansi DHM sebesar 71%-72%. Sedangkan sepanjang 2018 kemarin, Andhy bilang tingkat okupansi kamar yang dikelola sebesar 74%.

Ia menjelaskan kenikan tingkat okupansi tersebut juga didorong dari hotel yang berada di Yogyakarta, Bali, Banjarbaru, dan Pekalongan sehingga rata-rata okupansi perusahaan turut terkerek naik.

Walaupun begitu, ia bilang perusahaan tidak melihat dari tingkat okupansi kamar saja melainkan juga dari average room rate (ARR) atau harga jual kamar. Karenanya, tahun ini ia bilang akan ada sedikit kenaikan harga kamar sebesar Rp 10.000 - Rp 15.000 tiap kamar. "Harga jual akan naik karena value for money dan ada perbaikan juga," tuturnya.

Selain itu, menurutnya untuk mendapatkan hasil maksimum juga turut dipengaruhi food and beverage (FnB) juga. Adapun dia bilang untuk kontribusi pendapatan sangat beragam. Beberapa hotel ada dari sektor Fnb yang memberikan kontribusi pendapatan lebih besar dan sebaliknya. "Jadi ada yang FnB 65% dan kamar 30%, ada juga yang FnB 30% dan kamar 65%. Untuk sisanya 5% itu kami selalu alokasikan untuk others," rincinya.

Dengan penambahan portofolio hotel yang akan dikelola tahun ini, Andhy optimis pendapatan DHM di 2019 akan bertumbuh 10%-15%. Sayang ia belum dapat memberikan proyeksi pendapatan di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×