Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah berupaya menstabilkan harga daging di masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengimpor daging kerbau beku.
Meski upaya tersebut sudah dilakukan, namun Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menganggap upaya tersebut tidak berpengaruh terhadap harga daging sapi di pasar tradisional.
"Masuknya daging kerbau beku sama sekali tidak berpengaruh, Khususnya di Jawa. Masyarakat masih kurang meminati daging kerbau. Permintaan daging sapi tertinggi juga masih di Jawa," kata Abdullah kepada Kontan.co.id, Rabu (8/11).
Abdullah mengatakan, saat ini harga daging paha belakang sekitar Rp 130.000 per kg, sementara harga daging sapi segar sekitar Rp 117.000. Padahal menurutnya seharusnya pada bulan-bulan seperti ini harga sapi paling tinggi senilai Rp 100.000 per kg. Sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) daging kerbau beku Rp 80.000 per kg.
Berdasarkan pengakuan Abdullah, saat ini masih sedikit daging kerbau beku yang sudah memasuki pasar tradisional. Dia berpendapat, daging-daging kerbau beku tersebut lebih banyak dipasok ke industri makanan.
Selain itu, dia juga meragukan adanya kecurangan pedagang yang mengoplos daging kerbau dengan daging sapi dan menjualnya dengan harga tinggi. "Pedagang ada persaingan usaha. Jadi pedagang akan berikan kualitas terbaik. Kalau oplos, dia akan ditinggalkan pelanggan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News