Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kemtan), I Ketut Diarmita mengatakan bahwa saat ini harga daging sapi di tingkat masyarakat sudah cukup stabil.
Sejalan kebijakan pemerintah yang mengimpor daging kerbau dan memasarkannya dengan harga Rp 80.000 per kg.
Meski begitu, I Ketut menyampaikan bahwa di tahun berikutnya dia tidak akan memberikan rekomendasi impor daging kerbau selain mendapat rekomendasi di rapat koordinasi terbatas (rekortas) antara tiga kementerian terkait.
"Saya tidak mau lagi mengeluarkan rekomendasi karena saya anggap sudah cukup. Kalau kurang akan dibahas lagi," ujar I Ketut, Rabu (8/11).
I Ketut menyampaikan, fokusnya saat ini adalah menambah populasi sapi di Indonesia. Dengan peningkatan populasi sapi, maka tidak akan ada lagi harga daging yang meningkat drastis terutama pada adaca-acara keagamaan yang bersifat nasional.
Dia mengatakan, upaya Ditjen PKH dalam meningkatkan populasi lewat Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) cukup berhasil, mengingat sapi yang sudah mendapatkan inseminasi buatan (IB) sudah mencapai 80% dari target 4 juta ekor. Sementara dia bilang, sapi yang bunting sudah sebanyak 1,5 juta ekor.
"Saya lihat Upsus Siwab ini menunjukkan perkembangan yang cukup bagus, artinya apa yang kami kerjakan menunjukkan tanda-tanda keberhasilan," kata I Ketut.
I Ketut pun menyampaikan, Upsus Siwab ini akan tetap dilanjutkan pada 2018. Dia mengatakan Kemtan menargetkan akan terdapat 3 juta ekor sapi yang mendapatkan IB, sementara itu dia menargetkan 75% akseptor atau sebanyak 2,25 juta ekor sapi akan mengalami kebuntingan.
Meski begitu, I Ketut mengatakan program Upsus Siwab 2018 akan terus diperbaiki dengan melihat hasil dari Upsus Siwab 2017. Akan tetapi, menurutnya petani di Jawa sudah cukup familiar dengan IB sehingga mereka bersedia menginseminasi sapi mereka tanpa disuruh pemerintah.
"Artinya pengetahuan mereka tentang IB sudah cukup, nantinya kami akan menyasar daerah-daerah yang belum terlalu paham khususnya di luar Jawa," katanya.
Selain itu, Ketut pun mengungkap upaya lain yang akan diterapkan Ditjen PKH untuk meningkatkan produksi sapi pada 2018 adalah dengan mengimpor indukan sapi 15.000.
Sapi-sapi tersebut akan diedarkan di unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan di sentra-sentra peternakan rakyat. Dia berharap dengan upaya ini akan terjadi lonjakan populasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News