Reporter: Rr Dian Kusumo Hapsari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyarankan kepada para pengusaha dan juga perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya BUMN, jangan sampai terperdaya oleh statistik atau angka pertumbuhan yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tinggi.
Seperti diketahui bahwa Badan Pusat Satistik (BPS) telah mengeluarkan hasil pertumbuhan ekonomi dimana pada kuartal III 2013 BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,26%.
"Pengusaha jangan tertipu statistik. Saya tidak akan menguraikan kedepan. Kalau pertumbuhan 5,5 hingga 6% itu kan statistik, itu rata-rata, tapi apakah semua orang akan tumbuh segitu," tutur Dahlan saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2013, Senin (11/11).
Dahlan menuturkan bahwa pertumbuhan yang disampaikan oleh BPS tersebut merupakan rata-rata di seluruh Indonesia. Menurutnya pertumbuhan sebuah perusahaan seharusnya bisa mencapai 15%.
Nah, menurutnya, agar pertumbuhan ekonomi bisa tetap tinggi yang harus dilakukan adalah bekerja keras. Tidak perlu lagi hanya mengandalkan teori, sebab teori hanya sebagai pedoman. Akan tetapi untuk yang diperlukan saat ini adalah operator yang handal dalam menjalankan rencana dari konseptor.
"Sudah terlalu banyak manager yang luar biasa pengetahuannya, sangat cerdas kalau disuruh buat konsep. Tapi tetap saja yang menjalani konsep orang lapangan, jadi yang dibutuhkan yakni operator yang handal," jelasnya.
"Bertumbuh mencapai 15% atau berapapun itu semua ada dari niat kita, 5% itu cuma rata-rata. Yang diperukan adalah operator yang handal bukan konseptor," tegasnya.
Dahlan juga mengingatkan kepada para pengusaha dan perusahaan jika ingin mengalami pertumbuhan yang terus tinggi, harus mampu mengurangi rapat-rapat yang tidak terlalu penting dan lebih sering terjun ke lapangan. Karena menurutnya banyak perusahaan yang memiliki atasan yang hanya bagus dalam merancang suatu program atau konsep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News