Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pesimistis akan nasib PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) ke depannya. Menurut Dahlan, kalau pun utang Merpati sebesar Rp 6,5 triliun dikonversi menjadi saham, perusahaan transportasi udara pelat merah tersebut tidak akan mengalami perbaikan nasib.
"Merpati akan jadi saham atau dibantu dengan cara apapun, akan tetap seperti itu," ujar Dahlan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (11/11).
Merpati juga tidak akan melakukan ekspansi apapun dalam waktu dekat. Sebab, perseroan masih fokus tahap restrukturisasi oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Restrukturisasi perusahaan saat ini masih berjalan, sehingga perusahaan dapat bertahan dari kebutuhan nominal yang dibutuhkan.
Saat ini, PT Merpati Nusantara Airlines sudah tidak diizikan lagi memperoleh pasokan avtur dari PT Pertamina. Merpati telah terlilit utang hingga Rp 6,5 triliun. Sesuai dengan perjanjian yang dilakukan oleh pihak Merpati dan Pertamina bahwa penerbangan pelat merah tidak boleh terlilit hutang lebih dari Rp 100 miliar, Merpati dianggap telah melanggar perjanjian tersebut.
Utang Merpati kepada Pertamina mencapai Rp 108 miliar yang jatuh tempo pada akhir September. Akibatnya, pasokan avtur untuk Merpati di hentikan di beberapa wilayah yakni Yogyakarta, Bandung, Semarang, Palembang, dan Lampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News