Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Daikin Airconditioning Indonesia melakukan beberapa investasi strategis, mulai dari pembuatan produk dengan teknologi ramah lingkungan, pembangunan pabrik, dan area kantor dengan menggelontorkan dana senilai Rp 7,4 triliun.
Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia, Shinji Miyata, mengatakan, Daikin memroduksi produk AC ramah lingkungan dengan teknologi inverter dan menjadi produk yang paling dicari, bahkan mencapai penjualan satu juta unit di tahun 2022.
Untuk diketahui, Daikin ada di 170 negara dengan 347 perusahaan dan menyerap 96.000 tenaga kerja di dunia. Adapun, pembangunan pabrik kedua di Indonesia menjadi bagian dari keseluruhan pabrik secara global yang mencapai 110 lokasi.
Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia dan PT Daikin Industries Indonesia Budi Mulia mengatakan, Daikin di Indonesia ada 4 perusahaan yaitu PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID) sebagai kantor penjualan, PT Daikin Applied Solution Indonesia (DASI) sebagai kantor penjualan, PT Daikin Manufacturing Indonesia (DMID) sebagai pabrik, dan PT Daikin Industries Indonesia (DIID) sebagai pabrik.
Baca Juga: Menyasar Pasar Komersial, Daikin Meluncurkan AC Baru, Kiriu
Budi menerangkan, dari total 4 perusahaan tersebut saat ini sudah menyerap investasi Rp 4,7 triliun. Untuk DIID di Cikarang total investasi Rp 6 triliun, yang sudah direaliasi Rp 3,3 triliun untuk factory 1 yang akan mulai beroperasi akhir tahun 2024. Untuk pabrik kedua estimasi investasi senilai Rp 2,7 triliun yang akan beroperasi di tahun 2028.
"Total keseluruhan Rp 4,7 triliun ditambah Rp 2,7 triliun sehingga mencapai 7,4 T," kata Budi di Jakarta, Rabu (6/9).
Adapun, factory 1 menyerap 2.500 tenaga kerja, factory 2 akan menyerap 1600 tenaga kerja. Jumlah sales network 1.400 dealer aktif, dan jumlah karyawan tetap 3.600 orang.
Untuk kapasitas produksi maksimum factory 1 adalah 1.500.000 set AC rumah tangga per tahun, dan factory 2 maksimum 500.000 set AC rumah tangga dan 200.000 set AC komersial.
Rencananya, kata Budi, pada Desember 2024 akan produksi perdana AC rumah tangga di operasional factory 1, akhir 2025 akan mulai ekspor, dan 2028 akan operasional factory 2.
"Untuk progres pembangunan factory 1 saat ini telah mencapai Rp 30%," ujar Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News