kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak keterbatasan bandara, potensi pariwisata di Yogyakarta hilang 50%


Minggu, 28 Januari 2018 / 12:00 WIB
Dampak keterbatasan bandara, potensi pariwisata di Yogyakarta hilang 50%


Sumber: Kompas.com | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I memprediksi ada potensi pariwisata dalam jumlah besar yang hilang akibat terbatasnya kapasitas Bandara Internasional Adisutjipto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Padahal, Yogyakarta tercatat sebagai destinasi wisata nomor dua setelah Bali.

"Potensi pariwisata yang hilang itu luar biasa, kalau mau dipersentasekan hampir 50% dari potensi yang ada," kata General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama akhir pekan ini.

Pandu mengungkapkan, penerbangan langsung rute internasional dari dan ke Yogyakarta baru Singapura dan Malaysia. Sementara wisatawan mancanegara lain yang ingin ke Yogyakarta kebanyakan harus melakukan penerbangan transit dulu di Bandara Ngurah Rai di Bali.

Pandu menceritakan, berdasarkan informasi dari pengusaha travel agent yang dia terima, kebanyakan wisatawan tersebut hanya mampir ke Yogyakarta untuk perjalanan sehari. Selebihnya, mereka kembali ke Bali karena pesawatnya transit di Bali, sehingga waktu berwisata lebih banyak dihabiskan di Bali ketimbang di Yogyakarta.

"Pagi jalan-jalan, malam mereka pulang ke Bali. Hotel dan kuliner tidak ditempati," tutur Pandu.

Tidak adanya rute penerbangan internasional yang lebih dari dua itu dikarenakan kapasitas di Adisutjipto yang sudah maksimal dan tidak bisa dikembangkan lagi. Sehingga, diperlukan bandara baru yang dalam waktu dekat akan dibangun, yaitu New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.

Kehadiran NYIA diperkirakan mendongkrak secara signifikan jumlah wisatawan mancanegara ke Yogyakarta, didukung oleh kapasitas maksimal hingga 20 juta penumpang per tahun serta landasan pacu sepanjang 3.600 meter dan lebar 60 meter. Dengan infrastruktur seperti itu, dipastikan maskapai internasional dengan pesawat berbadan lebar bisa beroperasi secara leluasa di NYIA.

"Nanti akan ada 50% penerbangan dari luar negeri bisa kami adopsi di NYIA," ujar Pandu.(Andri Donnal)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dampak Keterbatasan Bandara, Potensi Pariwisata di Yogyakarta Hilang 50 Persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×