kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dampak penutupan Tj Priok bagi produk hortikultura


Selasa, 26 Juni 2012 / 16:09 WIB
Dampak penutupan Tj Priok bagi produk hortikultura
ILUSTRASI. Buruh memindahkan semen yang akan dikirim ke beberapa wilayah di Indonesia melalui kapal pengangkut barang di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (06/01). KONTAN/Fransiskus Simbolon/06/01/2017


Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Penutupan pelabuhan Tanjung Priok untuk proses impor produk hortikultura tanggal 19 Juni lalu berdampak signifikan pada harga jual produk hortikultura di pasar ritel.

Satria Hamid, Head of Public Affairs PT Carrefour Indonesia mencatat, dampak dari penutupan pintu masuk impor itu membuat harga produk hortikultura impor melonjak 20%.

Satria bilang, beberapa produk hortikultura yang naik itu adalah; bawang putih serta wortel. Untuk bawang putih, saat ini ada dikisaran Rp 20.000 per kilogram (kg) -Rp 25.000 per kg atau naik 20% dibandingkan sebelum ada penutupan.

Sementara itu, untuk wortel saat ini berada dikisaran Rp 10.500 per kg, naik 40% dibandingkan sebelum penutupan yang hanya Rp 7.500 per kg.

"Menjelang Ramadan, harga produk hortikultura ini kemungkinan bisa naik hingga 50%," kata Satria. Sekedar gambaran, produk hortikultura yang dijual oleh Carrefour, sebanyak 60% berasal dari impor, sementara sisanya dari produk lokal.

Tidak hanya produk hortikultura impor, kenaikan harga produk buah dan sayur lokal kemungkinan besar ikut terpengaruh seiring dengan pasokan dan kebutuhan.

Ketika produk hortikultura impor susah diperoleh, secara otomatis konsumen mencari bahan baku pengganti dari dalam negeri. Selama ini, pengusaha mengeluhkan suplai yang tidak bisa berkelanjutan dari pemasok hortikultura dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×