Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Salah satu proyek strategis nasional, Pelabuhan Patimban yang berada di kawasan Subang Jawa Barat hingga kini masih belum berjalan. Rupanya, proyek itu masih harus menunggu finalisasi sumber pendanaan yang harus masuk dalam daftar rencana prioritas pinjaman atau hibah luar negeri alias greenbook dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemhub) A Tonny Budiono menyebutkan, saat ini proses penyusunan pendanaan masih terhalang penyelesaian penyusunan greenbook. Rupanya mitra dari Jepang yakni Japan International Cooperation Agency (JICA), ingin pendanaan proyek Patimban disatukan dengan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta.
Artinya, laporan dana pinjaman proyek Patimban bakal satu paket dengan pendanaan dengan proyek MRT. "Patimban sudah oke, namun digabung dengan MRT, yang belum final (pengerjaannya). Jadi masih menunggu," tandasnya, Selasa (4/7).
Tonny menambahkan, bila laporan greenbook proyek MRT rampung, maka pendanaan proyek pelabuhan tersebut bisa cepat cair. Jadi, proyek yang berada di sekitar areal kawasan industri di Jawa Barat tersebut bisa segera berjalan.
Sejauh ini, Kemhub sudah berkoordinasi dengan Bappenas agar bisa cepat menyelesaikan pinjaman hibah tersebut. Ia berharap, proses penyusunan greenbook untuk proyek MRT bisa kelar pada bulan ini. "Secepatnya, kalau bisa Juli ini," harap Tonny.
Menunggu pemerintah
Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II belum bisa berbicara banyak terkait megaproyek tersebut. Namun, perusahaan pelat merah ini sudah menyatakan ketertarikan mengelola pelabuhan tersebut.
Menurut Shanti Puruhite, Sekretaris Perusahaan Pelindo II, sejauh ini pihaknya masih menunggu penunjukkan secara resmi dari pemerintah. "Apabila pemerintah menunjuk Pelindo II, kami akan menyiapkan suprastruktur proyek itu," katanya kepada KONTAN, Selasa (4/7).
Lantaran menjadi salah satu proyek strategis nasional, pemerintah, dalam hal ini Kemhub bakal membangun sarana infrastruktur di proyek tersebut. Sedangkan pembangunan pelabuhan tersebut (suprastruktur) menjadi tanggungjawab pengelola Pelabuhan Patimban.
Proyek Pelabuhan Patimban ini dibangun dalam tiga tahap dengan total dana sekitar Rp 43,22 triliun. Tahap. awal pengoperasian pelabuhan ini ditargetkan pada tahun 2019. Pelabuhan ini ditargetkan memiliki kapasitas bongkar muat 250.000 peti kemas ukuran 20 kaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News