kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana talangan Garuda Indonesia (GIAA) jauh berbeda dengan Singapore Airlines


Jumat, 19 Juni 2020 / 19:45 WIB
Dana talangan Garuda Indonesia (GIAA) jauh berbeda dengan Singapore Airlines
ILUSTRASI. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat menjadi pembicara pada Talk Show yang mengangkat tema Semangat Baru Garuda di Gedung BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). Irfan Setiaputra terpilih menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia Dalam Rapa


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra, membandingkan dana talangan Garuda Indonesia dengan maskapai dunia lainnya yang mendapatkan dana talangan dari pemerintah untuk penanganan Covid-19, seperti Singapore Airlines (SIA).

Irfan mengatakan, situasi pandemi ini situasi yang tak terelakan. Menurutnya GIAA merupakan industri yang langsung terdampak secara fundamental karena industri penerbangan ini mobilitas, sehingga implikasi pada industri ini mengagetkan.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) berencana buka rute penerbangan ke tiga negara ini

"Karena semua penerbangan maskapai terkena impact menurut saya dana talangan kita dengan SIA jauh berbeda. Bandingkan dengan SIA tiba-tiba mereka dapat US$ 11,5 miliar penempatan dana pemerintah menghadapi pandemi. Namun, ya kami harus menerima kenyataan bahwa Garuda hanya menerima US$ 500 juta,” kata Irfan saat diskusi virtual MarkPlus Industry Roundtable, Jumat (19/6).

Irfan menjelaskan, terdampaknya sektor penerbangan menyebabkan Garuda Indonesia kehilangan empat peak season, yakni idul fitri, libur sekolah, umroh dan haji. Kendati begitu, Irfan masih optimis bahwa pihaknya masih memiliki satu kesempatan peak season yaitu akhir tahun.

Oleh karena itu, pemerintah menjanjikan dana talangan senilai Rp 8,5 triliun atau US$ 500 juta tetapi prosesnya masih berlangsung. Menurutnya keterlibatan pemerintah menjadi wajar karena hampir seluruh pemerintah di dunia juga turun tangan membantu maskapainya, karena industri ini juga menyangkut aktivitas yang menghubungkan perekonomian.

Baca Juga: Jumlah penumpang menurun drastis, industri transportasi maksimalkan bisnis kargo

“Tentu saja mengakibatkan tekanan yang sangat besar kepada finansial kita. Cash flow menjadi isu yang sangat ramai dan banyak orang yang mengamati isu dana talangan Garuda Indonesia sebesar Rp 8,5 triliun atau US$ 500 juta dana talang ini akan diberikan pemerintah,” jelasnya.

Irfan mengatakan, dana talangan ini nantinya akan digunakan untuk modal kerja. Selain itu, dana talangan ini juga akan digunakan untuk langkah-langkah efisiensi yang akan dilakukan oleh maskapai pelat merah ini.




TERBARU

[X]
×