Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) terus mempersiapkan aspek teknis untuk menerapkan sistem transaksi tol nontunai dan nirsentuh, atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Indonesia.
Direktur Utama Roatex Indonesia Toll System, Atilla Keszeg, menyatakan bahwa persiapan yang dilakukan oleh Roatex meliputi pemasangan gantry MLFF serta pengujian sistem MLFF dengan palang atau barrier. Selain itu, Roatex juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang penggunaan MLFF.
Pada bulan Desember 2023, Roatex pernah melakukan uji coba penerapan sistem MLFF secara terbatas di Gerbang Tol Ngurah Rai di Jalan Tol Mandara Bali. Namun, uji coba tersebut tidak berhasil karena terdapat gangguan teknis yang mengakibatkan sejumlah mobil tertimpa palang.
Baca Juga: Proyek Multi-Lane Free Flow (MLFF) Ditargetkan Rampung Tahun 2029
Atilla sendiri tidak menyesalkan adanya gangguan teknis saat uji coba tersebut. Justru hal ini menjadi evaluasi tersendiri bagi Roatex untuk menyempurnakan teknologi MLFF.
Pihak Roatex juga menyebut, sejauh ini tidak ada perubahan investasi pengembangan MLFF setelah proyek tersebut masuk ke daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Usai memenangkan tender pada 2021, Roatex merencanakan investasi pengembangan MLFF sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,8 triliun (acuan kurs Rp 16.000 per dolar AS).
Dana tersebut seluruhnya berasal dari investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) Hungaria. Dengan begitu, proyek MLFF tidak melibatkan pemerintah dari sisi finansial.
"Sejauh ini kami sudah merealisasikan investasi MLFF sekitar US$ 200 juta," tutur dia, Selasa (28/5).
Atilla menambahkan, pihaknya belum memikirkan besaran pendapatan atau laba yang bisa diperoleh Roatex pada tahun-tahun awal penerapan MLFF di Indonesia. Apalagi MLFF merupakan sistem transaksi tol dengan aspek teknis yang cukup kompleks, sehingga Roatex perlu memprioritaskan lebih dahulu kelancaran para pengguna jalan tol ketika melakukan transaksi dengan sistem baru tersebut.
Secara umum, Roatex mengklaim MLFF menjadi langkah transformasi pembayaran tarif tol termutakhir di dunia. Dengan adanya sistem MLFF, kemacetan di area gerbang tol akan tereduksi, ancaman polusi udara dari kendaraan juga berkurang, dan pengumpulan pendapatan tol akan lebih optimal.
Baca Juga: Evaluasi Pelaksanaan PSN Dilakukan Pertengahan Tahun Ini
"Bagi industri, MLFF dapat membuat pengiriman produk lebih terprediksi sehingga produktivitas meningkat dan ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional," tandas Atilla.
Sebagai catatan, pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan implementasi sistem MLFF pada kuartal III-2024. Di tahap awal, MLFF akan diterapkan pada jalan tol area Jawa. Namun, dalam keterangan yang diterima KONTAN, Manajemen Roatex menyebut berencana menerapkan sistem MLFF mulai dari Tol Mandara Bali.
Karena masih dalam tahap transisi, sistem MLFF tidak langsung diaplikasikan secara penuh. Sistem transaksi yang nanti diaplikasikan adalah Single Lane Free Flow (SLFF). Dengan sistem ini, gerbang tol akan tetap dipasang palang.
Apabila ada mobil yang belum terdaftar di aplikasi Cantas dan mencoba masuk tol, maka palang pada pintu tol secara otomatis tidak akan terbuka. Kemungkinan mobil yang belum terdaftar akan dialihkan menuju gerbang tol yang masih menggunakan transaksi tapping e-money.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News