kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat fasilitas kredit, Garuda Indonesia (GIAA) bersiap memperluas rute kargo


Jumat, 09 Oktober 2020 / 19:45 WIB
Dapat fasilitas kredit, Garuda Indonesia (GIAA) bersiap memperluas rute kargo
ILUSTRASI. GARUDA INDONESIA CARGO. WARTA KOTA/nur ichsan


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk mendapatkan fasilitas kredit mencapai Rp 1 triliun. Dalam keterbukaan informasi yang diumumkan Kamis (8/10), disebutkan dana itu akan digunakan untuk mengembangkan sektor ekspor.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memperjelas untuk mendorong ekspor, maka dana tersebut akan digunakan untuk membuka rute kargo baru di luar negeri. "Salah satunya itu," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (9/10).

Sayang, dirinya enggan membeberkan detil rencana pembukaan rute baru tersebut. Termasuk rencana penggunaan sisa fasilitas kredit tersebut.

"Tunggu tanggal mainnya," sebutnya.

Baca Juga: Garuda Indonesia dapat pinjaman Rp 1 triliun, ini kegunaannya

Fasilitas kredit ini merupakan kerjasama Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) antara Garuda Indonesia dan LPEI.

Sebelumnya, dalam rangka mendukung daya saing komoditas ekspor unggulan nasional, Garuda Indonesia telah meluncurkan sejumlah rute penerbangan khusus kargo dari wilayah penghasil komoditas ekspor unggulan nasional seperti Manado - Narita dan Makassar - Singapura.

Selain itu, emiten berkode saham GIAA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga telah lebih dulu membuka beberapa rute khusus kargo baik di dalam maupun luar negeri.

Rute khusus kargo yang baru dibuka yakni Makassar, Manado, Surabaya dan Medan. Sementara, rute khusus di luar negeri yaitu China dan Jepang.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, strategi tersebut juga sebagai salah satu upaya bertahan perusahaan di tengah pandemi virus corona. 

Hal tersebut lantaran terjadinya penurunan lini bisnis penumpang perusahaan turun hingga 90%.

Padahal, biasanya kontribusi bisnis pengangkutan penumpang ini capai 80% terhadap total pendapatan Garuda Indonesia.

Menilik laporan keuangan perusahaan di semester I-2020 tercatat pendapatan lini bisnis kargo dan dokumen sebesar US$ 119,48 juta. Realisasi tersebut setara dengan 13,02% dari total pendapatan GIAA sebesar US$ 917,28 juta.

Selanjutnya: Garuda (GIAA) dapat pinjaman kredit modal kerja Rp 1 triliun dari Eximbank

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×