kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.464   36,00   0,23%
  • IDX 7.742   6,84   0,09%
  • KOMPAS100 1.203   0,89   0,07%
  • LQ45 960   1,22   0,13%
  • ISSI 233   -0,20   -0,09%
  • IDX30 493   0,93   0,19%
  • IDXHIDIV20 592   1,55   0,26%
  • IDX80 137   0,16   0,11%
  • IDXV30 143   0,06   0,05%
  • IDXQ30 164   0,24   0,15%

Dapat Perpanjangan Kontrak 20 Tahun, PetroChina Minati WK Migas di Indonesia Timur


Kamis, 06 April 2023 / 13:25 WIB
Dapat Perpanjangan Kontrak 20 Tahun, PetroChina Minati WK Migas di Indonesia Timur
ILUSTRASI. PetroChina International Jabung Ltd melanjutkan pengembangan wilayah Blok Jabung hingga 2043.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PetroChina International Jabung Ltd melanjutkan pengembangan wilayah Blok Jabung hingga 2043 setelah mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 20 tahun mendatang. Selain terus melakukan pengeboran pengembangan demi menjaga produksi minyak dan gas (migas), PetroChina juga akan terus mencari wilayah kerja baru khususnya di Indonesia bagian timur. 

Vice President Human Resources and Relations PetroChina Dencio Renato Boele menyatakan, pihaknya bertekad memikul tanggung jawab pengolahan WK Jabung 2023-2043. 

“Selama periode pertama kontribusi hulu migas nasional dari Blok Jabung tidaklah kecil. Hingga Januari 2023 telah membukukan produksi kumulatif sebesar 405,65 juta barel minyak per hari (MMBOD),” ujar dia, Rabu (5/4).

Adapun sampai dengan 2020, total investasi ke Blok Jabung mencapai US$ 5,7 miliar. Sedangkan, total dana bagi hasil untuk pemerintah senilai US$ 4 miliar dan dana yang ditujukan program CSR mencapai US$ 20 juta. 

Baca Juga: Harga Minyak Menguat 7% Sepekan, Intip Sejumlah Penyulut Kenaikannya

Di masa perpanjangan kontrak ini, Dencio menegaskan, PetroChina akan mengelola Blok Jabung dengan lebih baik melalui peningkatan standar kesehatan dan keselamatan kerja dalam semua kegiatan eksplorasi dan produksi migas di Jabung.  

Selama 20 tahun ke depan, Dencio menyatakan, PetroChina juga akan mendukung target produksi nasional 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari dengan mendorong eksplorasi cadangan baru, memanfaatkan teknologi terkini. Selain itu, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan SKK Migas serta pemerintah daerah untuk menciptakan program tanggung jawab sosial yang bermanfaat untuk masyarakat setempat. 

Dencio menegaskan, untuk mempertahankan produksi minyak dan gas ke depannya, PetroChina akan terus melakukan pengeboran pengembangan (development drilling) di wilayah kerjanya. 

Baca Juga: PetroChina Akan Mengoptimalkan Potensi di Blok Jabung, Ini Targetnya

Senior Drilling Superintendent PetroChina, Kiki Ariefianto menjelaskan pihaknya akan melakukan agenda bisnis sesuai dengan plan of development (POD) yang telah disepakati SKK Migas. PetroChina akan melakukan pengembangan daerah yang sudah diakuisisi, pengeboran, dan eksplorasi di wilayah yang belum terjamah. 

“Kami akan lakukan pengeboran untuk mencari tambangan hidrokarbon, spesifiknya pengembangan lapangan Jabung,” ujar Kiki dalam kesempatan yang sama. 

Kiki mengungkapkan, dalam jangka waktu dekat, PetroChina berencana akan melakukan di lapangan Northeast Betara (NEB) Sub Unconfirmity (SUN) di wilayah barat pada tahun ini. Kemudian NEB Basement yang akan dibor lebih dalam lagi. 

“Selanjutnya akan ke timur di wilayah Ketemu. Nanti nama lapangan yang kita coba untuk eksplorasi namanya Ketemu. Sejauh ini sih untuk jangka pendek seperti itu, tidak menutup kemungkinan dari ahli geologis kami untuk menambah potensi-potensi dari lapangan yang belum dijamah,” ujarnya. 

Baca Juga: Lewat EOR, Kementerian ESDM Targetkan Cadangan Migas Meningkat Hingga 10%

Membidik WK Migas di Indonesia Timur 

Vice President Human Resources and Relations PetroChina, Dencio Renato Boele menambahkan, ke depannya PetroChina berminat untuk membidik potensi migas di Indonesia timur. 

“Kami ada target terkait dengan gas. Tetapi ada batas minimum yang akan kami ambil, katakanlah kalau reserve di atas 5 TCF kita akan ikut, kalau di bawah itu kita belum bisa. Ini kebijakan perusahaan,” ujar dia. 

Dencio mengakui bahwa pengembangan wilayah kerja migas di timur Indonesia memiliki banyak tantangan karena wilayahnya berada di pedalaman. Maka itu kendala infrastruktur dan investasi yang lebih mahal tentu jadi pertimbangan. 

Baca Juga: PetroChina Uji Coba Injeksi CO2 di Blok Jabung

Di sisi lain, PetroChina sebagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia, pastinya harus memenuhi aturan semisal harga gas yang sudah ditetapkan. Menurutnya, harga gas di hilir jadi pertimbangan besar perusahaan untuk mencari WK gas yang memiliki cadangan besar. 

“Kalau cadangan sedikit, lalu harus menjual gas dengan harga murah, tetapi dikerjakan dengan harga mahal, itu juga akan sulit,” terangnya. 

Yang terang, PetroChina telah memiliki pengalaman mengelola blok migas di Indonesia Timur melalui PetroChina International (Bermuda) Ltd. yang pernah berhasil menemukan cadangan gas dan kondensat di North Klalin, di area sekitar Sorong, Papua Barat.

Sebelumnya perusahaan hulu migas asal China ini juga dikabarkan berminat pada blok Masela dan Kasuari. Namun Dencio tidak bisa memberikan komentar lebih jauh mengenai hal ini. 

Dia menjelaskan, PetroChina tentu menaruh minat untuk wilayah kerja di wilayah-wilayah baru. Namun, manajemen PetroChina di Indonesia memiliki kewajiban untuk melaporkan terlebih dahulu ke kantor pusat untuk dievaluasi. JIka sudah ada lampu hijau atau arahan lebih jauh dari kantor pusat, pihaknya baru bisa dilanjutkan untuk menjajaki lebih jauh wilayah baru tersebut. 

“Untuk Blok Masela, persisnya belum ada statement resmi seperti itu,” pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×