kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat restu, Link Net bakal berbisnis wireless dan satelite communication


Rabu, 10 Juni 2020 / 19:11 WIB
Dapat restu, Link Net bakal berbisnis wireless dan satelite communication
ILUSTRASI. layanan tv kabel; televisi tv berbayar dan internet LinkNet dari grup First Media. Dok Link net


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Link Net Tbk mendapat restu untuk menjalankan dua unit bisnis baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa (9/6). Adapun kegiatan usaha baru tersebut aktivitas telekomunikasi tanpa kabel (wireless communication) dan aktivitas telekomunikasi satelit (satelite communication).

CEO & President Director Link Net Marlo Budiman menjelaskan untuk usaha satelite communication pihaknya akan menjadi reseller untuk VSAT dan high throughput satelite (HTS). "Tentunya kami membutuhkan lisensi untuk menjadi resellser, jadi kami membeli kapasitas dan kami jual kembali kepada korporasi lainnya," jelasnya kepada kontan.co.id, Selasa (9/6).

Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2020

Kemudian, untuk bisnis wireless communication juga serupa dengan satelite communication. Hanya saja, dari wireless communication pihaknya dapat memanfaatkannya untuk perluasan homepass yang mana apabila kesulitan mendapatkan izin ataupun biaya yang terlalu signifikan akibat daerah yang sulit dijangkau dapat diupayakan dengan mengkombinasikan metode wireless.

Ia memaparkan untuk kegiatan bisnis satelite communication sudah masuk dalam pipeline tahun ini sehingga dengan restu yang telah didapatkan sudah bisa tancap gas.

Sementara untuk wireless communication pihaknya mengaku masih dalam tahap penjajakan. "Kemungkinan baru di tahun depan," tuturnya.

Untuk kegiatan usaha satelite communication, ia memaparkan saat ini juga telah memiliki pasarnya tersendiri. Pihaknya akan fokus memasarkan pada pengusaha-pengusaha di sektor migas, perkebunan, dan tambang di daerah terpencil (remote area).

Baca Juga: Optimis pasar batubara membaik, Bukit Asam (PTBA) urung merevisi target

Hingga tutup tahun, Marlo memproyeksikan bisnis satelite communication baru akan berkontribusi 5% dari total pendapatan tahun ini. Asal tahu saja, emiten bersandi saham LINK ini merencanakan pertumbuhan pendapatan 11% sepanjang 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×