kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darmi Bersaudara (KAYU) menargetkan laba bersih sekitar Rp 7 miliar di tahun 2020


Selasa, 10 Desember 2019 / 22:16 WIB
Darmi Bersaudara (KAYU) menargetkan laba bersih sekitar Rp 7 miliar di tahun 2020
ILUSTRASI. PT Darmi Bersaudara Tbk - Perusahaan bergerak di sektor perdagangan umum dengan berbagai produk termasuk kayu olahan sebagai komoditinya. Berkantor pusat di Surabaya Jawa Timur dengan area produksi dan pengolahan kayu yang disewa berlokasi di Gresik Jawa


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darmi Bersaudara Tbk optimis penjualan perseroan di tahun 2020 akan lebih baik dibanding tahun 2019.

Oleh karenanya, emiten  yang bergerak di bidang penjualan (trading) kayu log dan produk kayu setengah jadi ini menargetkan bisa membukukan laba bersih sekitar Rp 7 miliar atau sekitar dua kali lipat dari target laba bersih perseroan di tahun 2019.

Baca Juga: Volume transaksi saham November 2019 menurun menekan IHSG, simak pemicunya

Sikap optimisme ini didasari oleh keyakinan perseroan akan kondusivitas pasar ekspor di tahun 2020. Pasalnya, emiten yang memiliki kode saham KAYU ini menilai pasar kayu di India memiliki prospek yang baik pada tahun 2020.  

Alasannya, momentum tahun politik berupa pemilihan umum di India yang diduga  memiliki dampak negatif terhadap permintaan pasar di India sudah berlalu. 

“Pemerintahan berlanjut dari perdana menteri sebelumnya, suasana sudah mulai kondusif, orang-orang sudah mulai berani untuk stok barang lagi, dan ekonominya mulai bergerak lagi pasca pemilu,” jelas Direktur Independen PT Darmi Bersaudara Tbk, Lie Kurniawan kepada Kontan.co.id (10/12).

Baca Juga: Ada 16 saham yang bergerak di luar kebiasaan sepanjang bulan November

Maklum saja, sebagian besar penjualan ekspor PT Darmi Bersaudara Tbk memang berasal dari penjualan ke India dengan porsi sebesar 90%. Sementara itu, sekitar 10% penjualan ekspor sisanya dilakukan dengan menyasar Nepal. 

Adapun kontribusi ekspor dalam penjualan bersih perseroan memiliki porsi yang sangat besar dan memang menjadi fokus utama perseroan.

Pada sembilan bulan pertama tahun 2019 saja misalnya, sebanyak 80,26% dari total penjualan bersih di sembilan bulan pertama berasal dari penjualan ekspor produk-produk kayu setengah jadi (semi-furnished) dengan nilai sebesar Rp 22,08 miliar atau setara dengan.

Baca Juga: Melirik saham yang baru listing, ini yang harus diperhatikan investor

Sementara itu, sekitar 19,74% penjualan bersih di sembilan bulan pertama 2019 berasal dari penjualan kayu log di tingkat domestik.

Selain faktor pasar, kinerja perseroan juga diyakini bisa terkerek dengan adanya sejumlah rencana-renanca KAYU di tahun 2020. Pasalnya, KAYU saat ini telah merampungkan segala perizinan yang diperlukan untuk mendirikan kantor representatif di India. 

Kegiatan operasional sendiri perlahan sudah mulai dilakukan dengan menggunakan kantor representatif yang ada. Harapannya, KAYU akan bisa menjual produknya secara langsung melalui kantor representatif apabila kantor tersebut sudah beroperasi secara penuh di awal tahun 2020 mendatang. Adapun produk yang akan dijual melalui kantor tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar di India.

Baca Juga: Pemerintah berikan insentif ekspor kayu log, begini respon industri mebel

Di sisi lain, perseroan juga tengah menjajaki kemungkinan ekspor produk lantai kayu ke Jepang. Menurut keterangan Lie, tidak menutup kemungkinan ekspor ke Jepang bisa berlanjut melalui skema pemesanan berulang atau repetitive order apabila wacana percobaan ekspor tersebut berhasil direalisasi.

Namun demikian, kalaupun berhasil direalisasikan, Ia menduga kontribusi ekspor ke Jepang tetap tidak akan sebesar penjualan ekspor perseroan ke India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×