kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Data pengguna bocor seperti Tokopedia, ini penjelasan resmi Bukalapak


Rabu, 06 Mei 2020 / 14:58 WIB
Data pengguna bocor seperti Tokopedia, ini penjelasan resmi Bukalapak
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A man types on a computer keyboard in front of the displayed cyber code in this illustration picture taken on March 1, 2017. REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selang beberapa hari setelah kebocoran data pengguna Tokopedia, di forum hacker Raidforums mendiskusikan aktivitas dan jual beli data setelah membobol sistem. Di forum itu  seorang pengguna mengklaim  siap menjual 13 juta akun pengguna Bukalapak. 

Menanggapi hal tersebut, Bukalapak angkat bicara. CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, ancaman peretasan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab terhadap industri teknologi digital selalu ada. "Perlu ditegaskan bahwa saat ini data konsumen aman di Bukalapak," ujar Rachmat, dalam keterangan tertulis kepada Kontan.co.id, Rabu (6/5)

Pada saat ada percobaan peretasan pada tahun 2019, Bukalapak telah menemukan sumbernya dan menguatkan data security. Juga terus mengingatkan para pengguna mengambil langkah pengamanan secara berkala termasuk mengganti password, dan menggandakan keamanan di sistem Bukalapak. .“Keamanan user data adalah prioritas kami sehingga dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan,” terang Rachmat

Bukalapak mengklaim telah menggunakan sistem perlindungan berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna. "Saat menerima kami menggunakan metode https, sehingga data yang masuk tidak mudah diretas. Saat menyimpan kami menerapkan metode perlindungan termutakhir dengan perlindungan berlapiis. Saat menggunakan dan mengolah, kami memonitor secara ketat, sehingga jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekam secara baik," papar Rachmat.

Terkait data-data yang sensitif seperti KTP, Bukalapak menyimpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu yang dapat secara otomatis terhapus untuk melindungi privasi pengguna. Kendati begitu, Bukalapak mengingatkan pengguna agar melakukan langkah pencegahan. Seperti ganti password akun secara berkala, aktifkan verifikasi dua langkah, lebih berhati-hati terhadap phishing, perbarui data diri secara berkala dan mengamankan data finansial

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×