kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pernah mengalami kebocoran data, begini cara Bukalapak mengamankan sistemnya


Minggu, 03 Mei 2020 / 22:25 WIB
Pernah mengalami kebocoran data, begini cara Bukalapak mengamankan sistemnya
ILUSTRASI. Fitur Baru Bukalapak: Karyawan membuka fitur BukaCicilan usai peluncuran di Jakarta, Rabu (24/10). Fitur BukaCicilan memungkinkan pengguna Bukalapak melakukan penundaan pembayaran atau pencicilan pembelian barang tanpa menggunakan kartu kredit dengan limi


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukalapak menyebutkan ancaman peretasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab di sektor industri teknologi digital akan selalu ada.

Bukalapak sendiri pernah mengalami kebocoran belasan juta data pelanggan pada tahun lalu. Saat itu, data pelanggan yang dijual terdiri dari email, username, nama, detail pembelanjaan, alamat IP, hingga akun password yang dijual di situs gelap Dream Market.

Baca Juga: Data pengguna bocor, besok Menkominfo panggil Direksi Tokopedia

"Dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan," jelas Intan Wibisiono, Head of Corporate Communications Bukalapak kepada Kontan.co.id, Minggu (3/5).

Ia melanjutkan, pihaknya menerapkan sistem perlindungan berlipat ganda saat menerima, menyimpan, menggunakan dan mengolah seluruh data pengguna dan selalu membimbing seluruh pengguna untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, sesuai dengan Kebijakan Privasi Bukalapak.

Adapun hal -hal yang perlu dilakukan oleh pelanggan untuk menjaga keamanan datanya di paltform digital adalah mengganti password akun secara berkala, mengaktifkan verifikasi dua langkah, lebih berhati-hati terhadap phishing, memperbaharui data diri secara berkala, dan terakhir mengamankan data finansial.

"Kami telah menerapkan sistem perlindungan berlipat ganda saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna. Saat menerima data pengguna, kami menggunakan metode https sehingga data yang masuk tidak mudah diretas. Saat menyimpan, kami menerapkan metode perlindungan termutakhir dengan perlindungan berlapis," lanjut Intan.

Baca Juga: Data 91 juta pengguna bocor, bagaimana nasib data keuangan? Ini jawaban Tokopedia

Lalu, saat menggunakan dan mengolah data pengguna, pihaknya memonitor secara ketat, sehingga jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekam secara baik.

Intan berkata, untuk data-data yang sensitif seperti KTP, pihaknya menyimpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu dan dapat secara otomatis terhapus untuk melindungi privasi usernya.

"Sebagai mitra jutaan UMKM, Bukalapak akan berupaya sekuat tenaga guna memastikan bangsa Indonesia dapat terus memiliki pilihan dan kesempatan untuk semua orang supaya bisa hidup lebih baik," pungkas Intan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×