Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Perusahaan distributor produk teknologi dan informatika, PT Datascrip, bertekad mempertahankan pangsa pasar printer Canon pada tahun ini. Selama tahun lalu, pangsa pasar printer Canon inkjet mencapai 66% dan laserjet mencapai 8%.
Secara nasional, penjualan printer inkjet mencapai 2,1 juta unit dan laserjet 140.000 unit. Ini berarti, penjualan printer inkjet dan printer laserjet Canon Datascrip masing-masing 1,3 juta unit dan 11.200 unit pada tahun lalu.
Monica Aryasetiawan, Division Manager Consumer System Product Division Datascrip, menyatakan komposisi penjualan printer Datascrip masih didominasi printer inkjet, yaitu 90%, sedangkan laserjet hanya 10%. "Tren pasar domestik lebih tinggi printer inkjet karena teknologinya lebih cepat berkembang," ucap dia, Selasa (23/4).
Printer inkjet menyasar segmen konsumer dan printer laserjet membidik segmen UKM dan korporasi, yang memiliki siklus sekitar lima tahun. Ini menyebabkan perkembangan teknologiĀ printer laserjet tidak secepat printer inkjet.
Meski begitu, Datascrip optimistis pasar printer laserjet masih ada. "Kami menargetkan tahun ini menjual 12.000 unit laserjet," kata Monica.
Pada awal tahun ini, Datascrip meluncurkan dua printer Canon yang menyasar UKM dengan harga Rp 4,125 juta per unit untuk LBP7110Cn tanpa koneksi nirkabel (Wi-F) dan Rp 4,75 juta per unit untuk LBP7110Cw dengan koneksi Wi-Fi.
Setidaknya tahun ini, ada dua hingga tiga model terbaru printer laserjet Canon. Di semester dua, kata Monica, Canon akan menghadirkan printer laserjet untuk segmen UKM high-end. "Saya belum bisa mengungkapkan lebih lanjut. Yang jelas, untuk segmen high-end ini harganya berkisar Rp 8 juta-Rp 10 juta per unit," kata Monica.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News