Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deloitte, salah satu jaringan firma jasa profesional terbesar di dunia yang beroperasi di lebih dari 150 negara, meluncurkan inisiatif global bertajuk Global Agentic Network untuk mempercepat penerapan tenaga kerja digital berbasis kecerdasan buatan (AI). Inisiatif ini ditujukan untuk mendorong transformasi operasional bisnis di kawasan Amerika Utara, EMEA, dan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Agentic Network akan memanfaatkan teknologi agentic AI, yaitu agen AI yang mampu bertindak secara mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugas kompleks, mengatur alur kerja, dan berinteraksi secara cerdas dengan manusia maupun agen lainnya. Solusi ini diyakini akan menjadi masa depan dunia kerja dengan menggabungkan efisiensi otomatisasi dan kemampuan adaptif ala manusia.
“Perkembangan agentic AI berlangsung sangat cepat dan membawa potensi transformasi besar bagi klien kami,” ujar Heather Stockton, Deloitte Global Consulting Services, Technology & Transformation Leader dalam siaran pers, Rabu (28/5). “Inilah mengapa kami meluncurkan Global Agentic Network, untuk mendampingi organisasi mengadopsi tenaga kerja digital dengan percaya diri dan dampak nyata.”
Baca Juga: Telkomsel dan Perplexity Jalin Kolaborasi Strategis Perluas Adopsi AI
Melalui inisiatif ini, Deloitte akan membangun ekosistem layanan dan teknologi AI terintegrasi, termasuk pengembangan agen AI lintas sektor industri seperti keuangan, hukum, audit, teknologi, hingga logistik. Dalam implementasinya, Deloitte juga telah mulai menerapkan teknologi ini secara internal, termasuk melalui peluncuran Zora AI, rangkaian agen cerdas yang dirancang untuk menjalankan fungsi bisnis secara otonom.
Di Indonesia sendiri, inisiatif ini sangat relevan seiring peningkatan adopsi AI dalam industri jasa keuangan, manufaktur, dan e-commerce. Deloitte menilai Indonesia memiliki potensi besar dalam implementasi teknologi ini karena skala ekonominya yang besar, ekosistem digital yang terus berkembang, serta kebutuhan tinggi akan efisiensi operasional.
Baca Juga: Indonesia Siap Hadapi Revolusi AI, Pemerintah Dorong Ekosistem Inklusif
“Agentic Network menjadi bagian penting dari transformasi Deloitte menjadi organisasi berbasis AI pada 2030,” tambah Nitin Mittal, Deloitte Global AI Leader. “Dengan pendekatan ini, kami memperluas pengalaman kami sekaligus mendampingi klien dalam proses transformasi digital mereka dengan cepat dan tepat.”
Menurut laporan Gartner yang dikutip Deloitte, pada tahun 2028 sekitar 33% aplikasi enterprise akan menggunakan teknologi agentic AI, meningkat pesat dari kurang dari 1% di tahun 2024. Deloitte sendiri mencatat bahwa 26% perusahaan global telah mengeksplorasi penggunaan agen otonom dalam skala besar.
Baca Juga: Deloitte: Perusahaan Inggris Perketat Arus Kas dan Pangkas Biaya Jelang Tarif Trump
Selanjutnya: Strategi Tabungan Keluarga 2025: Antara Kebutuhan Mendesak dan Impian Masa Depan
Menarik Dibaca: Strategi Tabungan Keluarga 2025: Antara Kebutuhan Mendesak dan Impian Masa Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News