Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan alias AI sebagai penggerak utama transformasi digital nasional.
Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Ditjen Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Aju Widya Sari menyebutkan, bahwa AI bukan lagi masa depan, melainkan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
"Pertanyaannya bukan lagi apakah kita akan menggunakan AI, tapi sejauh mana kita bisa memaksimalkan potensi AI secara inklusif dan strategis," ujar Aju dalam acara Selular Award 2025 di Jakarta, Senin (26/5).
Menurut Aju, transformasi digital yang didukung oleh AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hidup masyarakat.
Pemerintah pun menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8% pada tahun 2029, sejalan dengan strategi penguatan ekosistem digital.
Baca Juga: G-Schools Indonesia Summit 2025: Pendidik Indonesia Siap Menavigasi AI
Aju menegaskan, sejumlah sektor strategis diproyeksikan akan mendapat manfaat besar dari revolusi AI. Di antaranya sektor kesehatan, pertanian, keuangan, manufaktur, e-commerce, dan industri seluler.
"AI akan mempercepat diagnosa medis, meningkatkan hasil panen lewat prediksi cuaca, hingga membantu bank mendeteksi penipuan secara real time," jelasnya.
Menurut Aju, penetrasi smartphone yang tinggi di Indonesia menjadi peluang besar bagi adopsi AI di tingkat masyarakat luas. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya tiga pilar utama dalam pengembangan AI, yaitu people (SDM), platform (infrastruktur digital), dan policy (regulasi).
"Tanpa SDM yang siap, transformasi digital akan mengalami hambatan besar. Kita perlu memperkuat pendidikan berbasis teknologi, pelatihan kerja, dan kewirausahaan digital," kata dia.
Dari sisi infrastruktur, pemerintah menekankan perlunya pusat data yang aman, akses cloud computing, dan ekosistem riset yang terintegrasi antara universitas, industri, dan regulator.
Baca Juga: Bill Gates Prediksi AI Akan Gantikan Banyak Pekerjaan, Kecuali Beberapa Profesi Ini
Sementara dari sisi kebijakan, Aju mendorong regulasi yang fleksibel namun tetap menjaga etika, keamanan data, dan transparansi algoritma.
"AI harus bisa memperkuat keadilan sosial dan memperluas akses pelayanan publik. Transformasi ini harus tetap menempatkan manusia sebagai pusatnya," tegasnya.
Sejalan dengan Visi Indonesia 2045 pemerintah berambisi menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital dunia yang berbasis inovasi dan kedaulatan teknologi.
"Membangun ekosistem digital yang kuat di era AI bukan tugas yang mudah. Tapi dengan kebijakan yang tepat, kolaborasi erat, dan SDM unggul, kita bisa wujudkan Indonesia Emas," pungkas Aju.
Selanjutnya: Promo Alfamart Gantung 26 Mei-1 Juni 2025, Es Krim Cornetto & SilverQueen Lebih Murah
Menarik Dibaca: 4 Tanda Utama Pasangan Anda Alami Emotionally Unavailable, Suka Hindari Deep Talk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News