kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Delta Djakarta (DLTA) optimistis pertumbuhan bisnis akan lebih baik di 2019


Rabu, 14 November 2018 / 15:43 WIB
Delta Djakarta (DLTA) optimistis pertumbuhan bisnis akan lebih baik di 2019
ILUSTRASI. Anker Beer produksi PT Delta Djakarta Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan capaian bisnis yang baik sampai kuartal tiga tahun ini, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) semakin percaya diri menatap tahun depan. Apalagi banyak tempat pariwisata baru yang akan dibuka, hal ini diyakini bakal mendorong konsumsi bir khususnya untuk wisatawan luar negeri.

Ronny Tituheruw, Direktur Pemasaran PT Delta Djakarta Tbk mengaku di 2019 optimis dengan target melebihi capaian di 2018 ini. Seperti yang diketahui patokan pertumbuhan perseroan sampai akhir tahun ini ialah diatas 5%.

"Peluang tahun depan ada pada pembukaan area-area pasar bir yang baru terutama daerah-daerah tujuan wisatawan mancanegara," ungkap Ronny kepada Kontan.co.id, Rabu (14/11). Mengenai besaran capital expenditure (capex) di tahun depan, manajemen belum dapat merincikannya.

Yang jelas tahun 2018 ini ketersediaan capex tidak banyak hanya senilai Rp 30,5 miliar,"Capexnya hanya sebagai rutin operasional saja," sebut Ronny.

Seiring pertumbuhan ekonomi, khususnya di kelas menengah yang membesar menurut Ronny menjadi peluang agar konsumsi bir di dalam negeri dapat bertumbuh. Asal tahu saja, di Indonesia jumlah produksi bir mencapai 2,5 juta hektoliter per tahun.

Adapun pabrik DLTA memiliki kapasitas terpasang kisaran 1,1 hektoliter per tahunnya. Sementara itu sampai kuartal tiga tahun 2018, perseroan mencatatkan pendapatan Rp 627 miliar atau naik 15% year on year (yoy).

Mayoritas penjualan didominasi oleh pasar domestik, dimana pendapatan kotor dari pasar lokal naik 16% yoy menjadi Rp 703 miliar. Sementara pendapatan kotor ekspor terbilang mini, hanya saja kenaikan beberapa kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 674 juta di kuartal ketiga 2018, pada periode yang sama tahun ini angka ekspor mencapai Rp 2,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×