Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test
JAKARTA. Depertemen Perindustrian (Depperin) mendorong PT General Motors Autoworld Indonesia (GMAWI) untuk segera kembali mengoperasikan pabrik perakitannya. Pabrik berkapasitas 20.000 unit pertahun yang terletak di Pondok Ungu Bekasi, Jawa Barat telah menganggur sejak 2004.
Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi mengatakan GMAWI harus segera memindahkan produksi yang berada di Thailand. Pemindahan ini diharapkan akan memperkuat persaingan produknya di pasar domestik.
Alasan Depperin mendorong pemindahan pabrik ini juga karena penjualan mobil SUV (sport utility vehicle) Cavtiva bernama Chevrolet memperoleh penjualan yang baik tahun ini. "Mengapa tidak sebagian saja diproduksi di sini," kata Budi, hari ini.
Untuk mendorong pabrik otomotif, pemerintah telah memperiapkan insentif berupa keringanan pajak pengahasilan (PPh) sebesar 30% selama 6 tahun yang tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 1 Tahun 1999. Apalagi, saat ini banyak perusahaan yang sudah memproduksi berbagai komponen otomotif di Indonesia sehingga akan memberikan harga jual yang lebih kompetitif.
Managing Director GMAWI Mukiat Sutikno mengungkapkan jika ia belum berniat memulai investasinya pada tahun ini. Pasalnya, GMAWi harus memperlajari volume potensial, skala ekonomis, dan jenis produk sesuai permintaan pasar. Apalagi "GM baru akan memutuskan jenis produk apa yang akan dirakit di indonesia pada akhir tahun ini," jelas Mukiat.
Menurut Mukiat pemindahan produksi ini tidak akan mungkin dilakukannya. Karena hal itu tidak akan berjalan efisien kalau di Thailand diprodukdi dan diproduksi juga di Indonesia. "Rencananya GMAWI akan lebih condong merakit produk komplemen ketimbang produk suplementari," kata Mukiat.
GMAWI sedikitnya akan menanamkan investasi US$ 5 juta untuk membeli mesin perakitan baru guna mengembangkan produk baru di Indonesia. Ketiga produk yang menjadi petimbangan akan diproduksi di Indonesia adalah low multi purpose vehicle (MVP), medium MVP dan sedan premium.
"Saat ini kita tengah menganalisa antara tiga produk Chevrolet yang akan diproduksi di Indonesia. Kalau berjalan lancar proses perakitan bisa dimulai setidaknya akhir 2009 karena membiarkan pabrik nganggur itu membuat rugi," ujar Mukiat.
Selain Low MVP, GMAWI juga berencana mengembangkan produk medium MVP dan sebuah produk sedan premium. Suntikan dana tersebut akan digunakan untuk membeli mesin perakitan baru untuk model mobil yang akan diproduksi.
Mukiat mengungkapkan, pasar MVP merupakan yang terbesar di Indonesia sehingga menjadi pertimbangannya untuk mengembangkan produk ini. Selain itu segmen (sport utility vehicle) SUV juga menjadi potensi pasar yang baik bagi GMAWI. Rencananya pabrik tersebut juga akan menjadi pemasok produk di kawasan Asia Tenggara.
Saat ini, lanjut Mukiat, pihak GMAWI sudah berdiskusi dengan pihak Departemen Perindustrian membicarakan proses kegiatan manufaktur. Pembicaraan masih seputar produk mana yang bisa didukung supplier parts lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News