kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Desember 2009, Operasi Kondotel Aston Bogor Dimulai


Senin, 18 Mei 2009 / 11:41 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Animo pengembang untuk membangun proyek properti di sekitar Bogor Toll Ring Road (BORR) yang akan beroperasi Juni nanti kian membara. Tak hanya pengembang perumahan, pengembang kondominium hotel (kondotel) juga tak mau ketinggalan.

Salah satunya PT Graha Andrasentra Propertindo. Kini, mereka sedang menyelesaikan pembangunan kondotel Aston Bogor di Bogor Nirwana Residence. Kondotel itu berdiri di atas lahan tiga hektare. “Saat ini pembangunan sudah mencapai 40%,” kata Chief Marketing Officer PT Graha Andrasentra Propertindo, Jo Eddy Raspati, Minggu (17/5).

Jo yakin, Aston Bogor bisa beroperasi Desember 2009. Sebab, kini Graha Andrasentra tengah membangun blok terakhir dan sudah memasuki konstruksi pembangunan pondasi. “Jumlah total ada empat blok dan itu setara dengan 224 unit,” kata Jo.

Nantinya, tak semua blok dijual. Dari 224 unit itu, hanya 184 unit saja yang akan dipasarkan. Sedang 40 unit sisanya akan dikelola sendiri oleh PT Bakrieland Development Tbk, induk Bogor Nirwana Residence. Nantinya, Bakrieland akan menyewakan seluruh kondotel itu sebagai resort hotel lengkap dengan fasilitas lapangan golf 18 hole.

Proyek properti ini cukup berhasil memikat pembeli. Buktinya, dari sekitar 184 unit kondotel yang ditawarkan, sudah terjual separuhnya, atau sekitar 92 unit. Padahal, harga kondotel yang memiliki satu kamar saja mencapai Rp 555 juta, sedangkan harga kondotel yang memiliki dua kamar mencapai Rp 900 juta.

Namun, Kepala Riset Jones Lang LaSalle Anton Sitorus menyarankan agar calon investor melihat dahulu pasar sewa hotel di sekitar kondotel tersebut. Penyerapan pasar sewa kondotel itu akan bagus bila pasar hotel di sekitarnya juga bagus. “Namun, pasar kondotel sendiri masih belum terlalu besar,” katanya.

Selain itu, investor juga mesti memperhatikan kewajaran harga unit-unit kondotel tersebut. “Caranya bandingkan dengan harga proyek sejenis, sebab bisa jadi ada mark up harga untuk membiayai jaminan return yang diberikan,” katanya. Para pengembang kondotel memang biasa memberikan jaminan imbal hasil untuk para pembeli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×