Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) merambah ke mana-mana. Seperti
BrainEye, perusahaan health-tech asal Australia akan menghadirkan solusi berbasis AI yang dapat digunakan melalui smartphone. Teknologi ini menilai fungsi otak secara cepat dan akurat.
Untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan otak dan keselamatan dari cedera kepala dalam olahraga, BrainEye merekrut brand ambassador BrainEye, Emmanuel Petit, juara Piala Dunia FIFA 1998 dan UEFA European Champion.
Aplikasi BrainEye adalah alat skrining kesehatan otak yang terjangkau, cepat, dan akurat, tanpa memerlukan perangkat keras yang mahal. Dalam waktu kurang dari 40 detik, pengguna dapat memperoleh gambaran kesehatan otak serta tren perkembangan kondisi otak dari waktu ke waktu.
Dengan lebih dari 120.000 tes di seluruh dunia, BrainEye adalah perangkat medis Kelas 1M yang tidak invasif. Selain AI, di inti inovasi BrainEye terdapat teknologi machine learning. Model machine learning BrainEye terus berkembang dengan setiap tes yang dilakukan.
Steven Barrett, Chief Operating Officer BrainEye menyatakan, BrainEye ingin merevolusi perawatan neurologis dan keselamatan olahraga dengan teknologi berbasis AI yang mudah diakses. Indonesia adalah pasar yang berkembang pesat dengan peningkatan kesadaran akan kesehatan otak, performa olahraga, dan layanan kesehatan digital.
Baca Juga: Mengenal Laser Vision Correction: Solusi Modern untuk Mata Sehat dan Gaya Hidup Aktif
"Kami terus mengembangkan aplikasi ini, termasuk memperluas ke pasar baru. Dengan masuk ke Indonesia, kami tidak hanya menawarkan aplikasi kesehatan otak inovatif, tetapi juga berinvestasi dalam masa depan perawatan preventif, keselamatan atlet, dan aksesibilitas kesehatan digital di wilayah ini," terang Steven, Selasa (25/3).
Menurutnya, AI dan machine learning memainkan peran penting dalam aplikasi kami dan akan semakin signifikan di masa depan. "Semakin banyak data yang kami miliki, semakin baik kinerja aplikasi kami. Model machine learning kami terus berkembang dengan setiap tes yang dilakukan aplikasi, membuat algoritma kami semakin akurat dan dapat diandalkan.” tambah Steven.
Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk lebih memahami kondisi kesehatan otak mereka dengan deteksi dini yang proaktif, sebelum gejala fisik muncul.
Dengan 1 dari 3 orang—atau sekitar 2,6 miliar orang di seluruh dunia—diperkirakan mengalami gangguan neurologis, serta hingga 75% kasus yang tidak terdiagnosis, BrainEye menawarkan solusi skalabel untuk mengurangi kasus yang tidak terdeteksi.
Joanne Fielding, Chief Scientific Officer BrainEye, menjelaskan, gangguan neurologis sering kali baru terdiagnosis pada tahap akhir, setelah terjadi penurunan fungsi atau perilaku yang signifikan.
BrainEye memungkinkan deteksi dan intervensi lebih awal—mengurangi beban penyakit, biaya perawatan kesehatan, dan ketergantungan jangka panjang. Manfaat BrainEye tidak hanya dirasakan oleh pasien.
Emmanuel Petit, dalam sepak bola dan kehidupan, melindungi otak adalah segalanya. "BrainEye memberikan alat bagi para atlet dan pelatih untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih aman," kata Petit.
Selanjutnya: DJP Respons Keluhan 5.496 Dokter Spesialis Anak Soal Potongan Pajak Tinggi
Menarik Dibaca: Mudik Pakai Motor? Ini 9 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa Sebelum Mudik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News