Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama Dewi Kam kembali mendadak muncul di daftar urutan 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes Real Time. Saat pasar saham tutup jelang libur lebaran kemarin, kekayaan Dewi Kam tembus US$ 4,8 miliar atau setara Rp 71,52 triliun dan berada di urutan ke-8 orang terkaya di Indonesia.
Sementara urutan pertama masih dipuncaki Low Tuch Kwong, pemilik PT. Bayan Resources Tbk (BYAN), produsen batubara yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Selatan. Kwong tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 29,5 miliar.
Sementara urutan kedua dan ketiga diduduki Hartono Bersaudara. Forbes mencatat kekayaan R. Budi Hartono sebesar US$ 26,8 miliar dan saudaranya Michael Hartono memiliki kekayaan US$ 25,6 miliar. Sumber kekayaan mereka ini sebagian besar dari Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Baca Juga: Simak Daftar 4 Perempuan Super Kaya Indonesia, Siapa Saja Mereka?
Sementara di posisi keempat ada pemilik Indorama Corporation, Sri Prakash Lohia dengan kekaayan bersih sebesar US$ 7,3 miliar. Dan diurutan kelima ada Lim Hariyanto Wijaya Sarwono dengan kekayaan bersih US$ 6,4 miliar.
Kemudian di urutan keenam ada Prajogo Pangestu dengan kekayaan US$ 5,9 miliar dan urutan ke tujuh ada Chairul Tanjung dengan kekayaan bersih US$ 4,9 miliar.
Dewi Kam sendiri ada di urutan ke delapan. Ia lebih kaya dari Tahir dan Djoko Susanto yang masing-masing memiliki kekayaan US$ 4,3 miliar dan US$ 4,2 miliar.
Dewi Kam memang termasuk pendatang baru di daftar orang terkaya di Indonesia. Ia juga sekaligus menjadi orang terkaya perempuan di Tanah Air saat ini. Namanya sudah muncul di daftar 50 orang terkaya Indonesia pada bulan Desember 2022.
Melansir Kompas.com, kala itu, Dewi Kam berada di posisi ke-21 orang terkaya Indonesia dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Baca Juga: Kekayaan 50 Taipan Indonesia di Daftar Forbes 2022 Cetak Rekor Rp 2.808 Triliun
Kekayaan Dewi Kam menurut Forbes kala itu mencapai sekitar US$ 2 miliar dolar AS atau setara Rp 31,2 triliun dengan kurs waktu itu. Saat itu juga ia menjadi perempuan terkaya di Indonesia.
Perempuan yang tahun ini berusia 73 tahun itu, bukanlah anak kemarin sore dalam dunia bisnis. Forbes mencatat Dewi Kam memiliki segudang pengalaman dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik di Indonesia.
Menurut Forbes, sebagian besar sumber kekayaan Dewi Kam berasal dari kepemilikan saham minoritas di perusahaan tambang batubara di Ineonsia Bayan Resources.
Saham Bayan Resources naik tiga kali lipat pada 2022 di tengah krisis energi global. Forbes menyebut, Dewi Kam memiliki 10% saham di Bayan Resources. Hal tersebut sekaligus menjadikannya pendatang baru yang masuk daftar orang terkaya Indonesia.
Lebih dari itu, nama Dewi Kam juga erat kaitannya dengan bisnis pembangkit listrik. Dikutip dari laman resmi dpmptsp.sulselprov.go.id, Dewi Kam terlibat dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.
Keterlibatan Dewi Kam dalam hal ini dilakukan melalui PT Sumber Energi Sakti Prima (SSP), yang bermitra dengan PT Bosowa Energi dalam proyek tersebut.
Sementara itu, berdasarkan data Indonesia Corruption Watch tahun 2020, nama Dewi Kam tercatat dalam database offshore leaks International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Bersama dengan Mohamad Abdullah Jasin, dia terafiliasi dengan 2 perusahaan yang berdomisili di British Virgin Islands dan Samoa. Dewi tercatat merupakan pemegang saham Birken Universal Corporation dan Direktur Savill Universal Ltd yang berlokasi di Britisih Virgin Islands, dan pemegang saham Overseas Finance Ltd yang bertempat di Samoa.
Dia diketahui merupakan nominee director Execorp Limited, dan nominee Shareholder Portcullis Nominees (BV) Limited, dan Sharecorp Limited.
Adapun pada tahun 2006 ketika Indonesia dan China melakukan kesepakatan kontrak proyek energi sebesar US$ 3,56 milia, dia menghadiri penandatanganan kontrak dalam kapasitasnya sebagai Presiden Komisaris PT Sumbergas Sakti Prima.
Baca Juga: Segera Beroperasi, Bank Tanah Siap Layani Investor
Proyek yang dikelola Dewi Kam melalui perusahaan tersebut yaitu Coal Based Chemical Plant di Balocci, Pangkep, Sulawesi Selatan dengan nilai US$ 687 juta dollar AS.
Lebih dari itu, Dewi Kam juga merupakan sosok penting di balik keberadaan PLTU Cilacap di Desa Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah, yang dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
Pemilik PT Sumber Segara Primadaya
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, proyek PLTU Cilacap dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P). Saham perusahaan tersebut dimiliki oleh PT Sumber Energi Sakti Prima dengan porsi 51% (SSP) dan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB) sebesar 49%.
(ICW) ICW menyebut, PT Sumber Energi Sakti Prima adalah perusahaan yang kepemilikan akhirnya dikuasai oleh Dewi Kam dan Richard Jasin.
Baca Juga: Wake Up Call: Kekayaan Dunia di Genggaman Top 1%
Perinciannya, saham PT Sumber Energi Sakti Prima dimiliki oleh PT Sumbergas Sakti Prima dengan porsi sebesar 91%, dan sisanya digenggam Racecourse Investments Ltd sebanyak 9%.
Adapun Dewi Kam adalah pemilik mayoritas saham PT Sumbergas Sakti Prima dengan kepemilikan 99,5%, sedangkan Richard Jasin hanya mendapat porsi 0,05%.
Dengan demikian, sosok pemilik saham mayoritas di balik PLTU Cilacap adalah Dewi Kam. Kini, dia tercatat sebagai wanita terkaya di Indonesia versi Forbes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News