kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dharma Group optimistis target pendapatan di 2021 tercapai, ini alasannya


Jumat, 29 Oktober 2021 / 06:45 WIB
Dharma Group optimistis target pendapatan di 2021 tercapai, ini alasannya
ILUSTRASI. Penggunaan teknologi robotik pada fasilitas produksi komponen milik Dharma Group.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal atau Dharma Group mengatakan, perpanjangan Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTO) 100% dan tren penjualan kendaraan roda empat yang mulai positif sejak awal tahun ini, akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan dan juga industri manufaktur komponen otomotif secara umum.

Presiden Direktur Dharma Group Irianto Santoso bilang, PPnBM DTP 100% akan menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi nasional serta dapat menambah daya dorong kebijakan pemerintah guna menstimulasi konsumsi masyarakat.

Dengan demikian, Dharma Group optimistis, target pendapatan konsolidasi yang mencapai angka Rp 2,8 triliun dapat lebih mudah terealisasikan di penghujung tahun nanti.

Lebih lanjut, Irianto bilang, optimisme manajemen Dharma Group tercermin dari dampak insentif PPnBM DTP 100% yang mulai berlaku pada Maret tahun ini. Terlebih, bulan September lalu pemerintah memutuskan untuk memperpanjang insentif tersebut hingga penghujung tahun 2021, dari rencana awal yang hanya sampai Agustus tahun ini.

Kementerian Perindustrian mencatat penjualan komponen otomotif mulai meningkat pada awal tahun sampai Maret 2021 sebesar 40%-50% dari periode sebelum pandemi.

"Kenaikan semakin tajam menjadi 70%-80% dari periode sebelum pandemi setelah insentif PPnBM DTP 100% diberlakukan pada Maret 2021 lalu,"  ungkap Irianto dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (28/10).

Baca Juga: Bersaing di level global, Dharma Group optimalkan penggunaan teknologi

Menurut Irianto, industri komponen otomotif merupakan bisnis yang sangat luas, mulai dari komponen kendaraan baru hingga komponen suku cadang pengganti dari masing-masing jenis kendaraan , seperti roda dua, roda tiga, roda empat, hingga bus dan truk.

Nah, Dharma Group memproduksi komponen di seluruh segmen kendaraan tersebut. Dengan begitu, dampak dari membaiknya penjualan otomotif sejak awal tahun terlihat juga dari kinerja keuangan perusahaan sejak awal tahun ini.

Dia memaparkan, pendapatan konsolidasi (tidak termasuk anak usaha patungan/joint venture) perusahaan mencapai Rp 1,3 triliun hingga akhir Juni  2021 lalu.  Capaian itu naik 46,36% dari capaian perusahaan pada semester pertama tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 893 miliar.

Selain dari faktor penerapan PPnBM, Irianto menambahkan bahwa kenaikan kinerja Dharma Group juga tak tidak lepas dari faktor lain, seperti perpanjangan kebijakan uang muka (DP) 0% untuk kepemilikan kendaraan bermotor serta membaiknya aktivitas ekonomi per September lalu yang tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan  2,21% yoy serta PMI manufaktur yang berekspansi yaitu 52,2.

“Ditambah juga faktor semakin dilonggarkannya PPKM di hampir seluruh daerah di Indonesia sejak Agustus karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19, sehingga memungkinkan semakin cepatnya laju aktivitas ekonomi dan usaha hingga akhir tahun yang akan positif bagi industri otomotif nasional,” pungkas Irianto.

Selanjutnya: Pendapatan Astra International (ASII) naik 28% hingga akhir September 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×