Reporter: David Oliver Purba | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memanfaatkan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk mempromosikan sektor unggulan Indonesia seperti sektor maritim dan logistik.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, isu konektivitas selalu menjadi pembahasan sentral dalam forum KTT APEC sebelumnya. Makanya, BKPM mendorong investasi dari negara-negara APEC untuk dapat turut berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur di sektor maritim dan logistik di Indonesia.
“Dua hal yang utama adalah sektor maritim dan logistik. Selain itu, kami juga menyiapkan informasi mengenai sektor-sektor lainnya seperti pariwisata, industri logam, peternakan sapi dan kawasan ekonomi khusus,” ujar Franky, Selasa (17/11).
Merujuk data BKPM, realisasi investasi asing (PMA) di sektor logistik dalam lima tahun terakhir yakni Januari 2010 hingga semester I-2015 adalah sebesar US$ 2,19 miliar. Sedangkan investasi yang masih belum terealisasi atau baru rencana yakni US$ 3,6 miliar.
“Tren realisasinya cukup positif, ini kami upayakan untuk dapat terus didorong rencana investasinya sehingga dapat segera direalisasikan,” ungkapnya.
Sedangkan untuk sektor maritim untuk periode Januari-September 2015, realisasi investasinya meningkat 28,6% menjadi Rp 22,5 triliun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Franky menambahkan, beberapa negara APEC yang memiliki kapabilitas di sektor logistik dan maritim, seperti Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang dan Korsel diharapkan dapat terus meningkatkan investasinya.
Seperti diketahui, BKPM ikut mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri KTT APEC di Manila 17-20 November 2015 dan dijadwalkan mengikuti APEC CEO Summit Dialogue dan ABAC Dialogue. Pertemuan tahunan ini banyak membahas mengenai isu-isu penting perdagangan dan investasi antara negara yang tergabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News