Reporter: Rika Theo |
LONDON. Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Inggris ternyata membuahkan berbagai komitmen bisnis. Selain Bristish Petroleum yang hendak berinvestasi Rp 12 miliar, Shell juga bakal bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Shell dan PGN telah meneken nota kesepahaman (MoU) pada Jumat (2/11) lalu untuk menjajaki potensi pengembangan dan pengoperasian LNG (Liquefied Natural Gas) berskala kecil di Indonesia.
Keduanya bakal melakukan studi kelayakan dan ekonomis pengembangan LNG skala kecil. Studi ini mencakup pencairan gas dan pengembangan suplai gas lokal. Tujuannya untuk membantu memenuhi pasokan gas kepada konsumen industri dan penyedia tenaga listrik.
Penandatanganan MoU itu dilakukan di sela kunjungan SBY. Pemerintah Inggris diwakili Menteri Perdagangan dan Investasi Inggris Lord Green. Sementara Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Perindustrian M.S Hidajat dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Mewakili Shell sendiri adalah President Director & Country Chairman Shell Indonesia Darwin Silalahi. Sedangkan PGN oleh Hendi Prio Santoso selaku Presiden Direktur & CEO PGN.
“MOU ini memadukan keahlian teknologi Shell sebagai salah satu produsen LNG terbesar di dunia dan pengalaman PT. PGN dalam pipanisasi dan distribusi gas di Indonesia. Kami mengharapkan kemitraan Shell- PT. PGN akan membuka jalan untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang terus bertumbuh dengan gas alam yang lebih bersih,” kata Darwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News