Reporter: Noverius Laoli | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. Ekspor produk perikanan di kuartal satu lalu mengalami penurunan 2,81% dibandingkan kuartal empat tahun lalu. Penurunan ekspor perikanan tersebut disebabkan cuaca yang buruk di akhir tahun dan banyaknya nelayan yang tidak melaut karena gelombang besar.
Menurut Kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, meski ekspor produk perikanan pada awal tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan dengan akhir tahun 2014 lalu, tapi secara tahunan atau year on year, ekspor produk perikanan masih mengalami pertumbuhan sebesar 8,64%. "Namun kalau dilihat per kuartal memang produk perikanan mengalami sedikit penurunan sebesar 2,81%," ujar Suryamin di gedung KKP, Senin (18/5).
Selain itu, BPS mencatat perkembangan nilai tukar petani (NTP) pada April 2015 mengalami kenaikan menjadi US$ 3,11 miliar atau lebih tinggi dari tahun 2013 yakni US$ 2,8 miliar. Sementara itu, pada periode Januari-April 2015, ekspor ikan mencapai US$ 906 juta.
Sementara itu pada tahun 2013, total nilai impor produk perikanan mencapai US$ 216 juta, atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai impor produk perikanan perikanan pada tahun 2014 sebesar US$ 209 juta. Sedangkan impor produk perikanan pada periode Januari-April 2015 sebesar US$ 67,42 juta. BPS juga mencatat kalau harga ikan di pasaran seperti ikan kembang dan bandeng mengalmai penurunan pada bulan Maret dan April 2015.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengatakan sejumlah kebijakannya dalam memberantas praktik illegal fishing membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari naiknya produksi perikanan pada triwulan IV 2014 yang tumbuh 7,46% dan pada triwulan I 2015 yang tumbuh 8,64%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News