Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencoretan lanjutan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dari Proyek Strategis Nasional (PSN) tidak mempengaruhi pembiayaan.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencoret pembangunan MRT Jakarta koridor east-west dari daftar PSN. Meski begitu, proyek tersebut akan dipastikan dapat tetap berjalan.
"Ada atau tidak ada PSN itu sama saja, kita mendapatkan privilege pembebasan lahan," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau Depo MRT Lebak Bulus, Minggu (1/7).
Namun, hingga saat ini pemerintah belum membahas mekanisme pembiayaan MRT Jakarta fase III. MRT fase III akan dibangun pada jalur barat dengan stasiun akhir Kembangan hingga timur yaitu Ujung Menteng.
Total panjang fase III untuk wilayah Jakarta mencapai 27 kilometer (km). Nantinya jalur tersebut akan diperpanjang.
Pada jalur barat, stasiun akhir MRT akan ditambah hingga Balaraja. Sementara untuk jalur timur akan diteruskan hingga berakhir di Cikarang.
Saat ini pembangunan MRT masih berfokus pada penyelesaian fase I dan persiapan Fase II. Pembangunan fase I diungkapkan Budi telah mencapai 94%.
"Tinggal tes saja yang dilakukan sama pengiriman terakhir, tapi karena ini dengan syarat keselamatan yang tinggi dibutuhkan waktu yang panjang untuk melakukan trial," terang Budi.
Fase II pun akan digenjot oleh pemerintah sehingga dapat cepat selesai. Hal itu dimaksudkan agar MRT dapat mengurai kemacetan di Jakarta.
Pada fase II, Budi meminta komponen Indonesia dapat mengisi lebih besar. Hal itu dinilai Budi akan diterima oleh pihak Jepang selaku investor.
"Saya minta ke MRT keterlibatan kita makin tinggi, baik dari komponen, tenaga ahli," jelas Budi.
Mengenai pembiayaan, Presiden Direktur MRT Jakarta William Sabandar, proses pembangunan MRT akan berjalan lancar. "Penghilangan PSN tidak akan mengganggu pembangunan MRT fase III," tegas William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News