kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Digital Mediatama Maxima gunakan dana IPO untuk ekspansi bisnis digital marketing


Selasa, 09 Juli 2019 / 20:45 WIB
Digital Mediatama Maxima gunakan dana IPO untuk ekspansi bisnis digital marketing


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Digital Mediatama Maxima (DMM) berencana melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada akhir tahun 2019 ini. DMM merupakan bagian dari grup usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang juga merupakan bagian dari PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN).

Target pendanaan yang bisa diperoleh dari IPO DMM sekitar Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar. “Untuk ekspansi bisnis digital trade marketing,” kata Direktur DMM Budiasto Kusuma, Selasa (9/7).

Baca Juga: Kolaborasi LinkAja-Gojek bikin transaksi semudah menggerakkan jari

Saat ini, DMM masih berada dalam proses audit untuk keperluan IPO tersebut. Menurut Budiasto, jika tidak terealisasi di akhir tahun 2019 ini, paling lambat IPO DMM bakal dilaksanakan pada awal tahun 2020.

Budi juga mengatakan, bahwa saat ini DMM sudah menjadi perusahaan yang profitable. Potensi ke depan dinilai bakal sangat besar karena industri ritel yang menjadi target bisnis DMM, salah satunya melalui produk Pojok Bayar, bakal meningkat.

Baca Juga: Sejumlah pemain multifinance masih gencar mencari pinjaman valas di tahun ini

Pojok Bayar sendiri merupakan solusi pembelian produk digital di UKM yang dilakukan bekerjasama dengan toko kelontong binaan PT HM Sampoerna Tbk, yakni Sampoerna Retail Community (SRC).

Saat ini, toko kelontong SRC di Indonesia sebanyak 110.000. Sejak diluncurkan dua bulan lalu, dari total 110.000 toko kelontong SRC, 40.000 di antaranya sudah memanfaatkan platform Pojok Bayar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×