kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,03   5,44   0.61%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diler Suzuki tawarkan Jimny tanpa inden, berapa harganya?


Jumat, 19 Maret 2021 / 07:00 WIB
Diler Suzuki tawarkan Jimny tanpa inden, berapa harganya?
ILUSTRASI. Konsumen bisa mendapatkan unit Jimny lebih cepat dari perkiraan, asalkan rela terkena skenario upping price yang dilancarkan sejumlah diler. SURYA/Ahmad Zaimul Haq


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomenal. Satu kata ini bisa menggambarkan tentang mobil Suzuki Jimny di Indonesia. Pasalnya, antrean inden untuk Suzuki Jimny mencapai tahunan. 

Konsumen yang berniat untuk membeli Jimny saat ini mungkin baru bisa mendapatkan unitnya sekitar 2 sampai 3 tahun ke depan. Kuota Jimny yang terbatas jadi salah satu sebabnya. 

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai agen pemegang merek hanya bisa mensuplai puluhan unit tiap bulannya. Sementara peminat Jimny di seluruh dunia terbilang membludak. Tak heran inden hingga tahunan tak bisa terhindarkan. 

Namun praktik di lapangan ternyata berbeda. Konsumen bisa mendapatkan unit Jimny lebih cepat dari perkiraan, asalkan rela terkena skenario upping price yang dilancarkan sejumlah diler. 

Baca Juga: Tembus Rp 550 jutaan, harga Jimny bekas lebih mahal dari yang baru

Salah satu pramuniaga Suzuki di Jakarta misalnya, menawarkan Jimny dengan harga yang lebih tinggi dari harga normal. Tapi konsumen bisa langsung mendapatkan unit tanpa harus inden tahunan. 

“Bisa beli Jimny tanpa inden, nanti dicarikan unitnya. Tapi tidak bisa pilih warna. Harga Rp 525 juta,” ujar pramuniaga tersebut, kepada Kompas.com (17/3/2021). 

Menanggapi fenomena ini, Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT SIS Harold Donnel, mengatakan, pada prinsipnya perusahaan tidak merestui praktik upping price. 

Baca Juga: Inden generasi keempat Suzuki Jimny di Indonesia, apa kabarnya sekarang?

“Jadi ini yang namanya mekanisme pasar, ketika suplai lebih kecil dari permintaan itu pasti ada pertarungan seperti ini,” ujar Harold, kepada Kompas.com (17/3/2021). 

“Kami tidak bisa intervensi, praktik di lapangan natural terjadi. Diler yang mengatur penjualan,” katanya. 

Menurut Harold, ada beberapa skenario yang membuat praktik upping price terjadi di lapangan. Pertama, batalnya inden seseorang yang memesan Jimny.

“Misalnya saya pesan Jimny dan sudah dijadwalkan bakal sampai bulan depan, tapi sebelum barang itu datang, saya sudah membatalkan pesanan. Nah kondisi ini yang dimainkan diler,” ucap dia. 

Skenario kedua, harga Jimny yang mengalami upping price memang sudah diprediksi sebelumnya oleh para pedagang. 

“Di antara sekian banyak pemesan Jimny pasti ada salah satunya pedagang. Jadi mereka-mereka ini memang berniat akan menjual kembali,” kata Harold. 

Baca Juga: Prediksi 21 mobil yang akan turun harga berkat pajak PPnBM 0 persen mulai Maret 2021

“Saya memang sudah banyak mendengar praktik ini, rata-rata memang pasang harga sekitar Rp 500 jutaan ke atas,” tuturnya. 

Untuk diketahui, saat ini Jimny dipasarkan dalam empat varian yang ditawarkan mulai Rp 395,5 juta sampai Rp 411 juta. Adanya fenomena tersebut membuat harga Jimny lebih mahal Rp 100 juta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diler Suzuki Tawarkan Jimny Tanpa Inden, Harga Tembus Rp 500 Jutaan"
Penulis : Dio Dananjaya
Editor : Aditya Maulana

Selanjutnya: Bos Suzuki Indonesia angkat bicara soal produksi Jimny di Cikarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×