Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menurut Harold, ada beberapa skenario yang membuat praktik upping price terjadi di lapangan. Pertama, batalnya inden seseorang yang memesan Jimny.
“Misalnya saya pesan Jimny dan sudah dijadwalkan bakal sampai bulan depan, tapi sebelum barang itu datang, saya sudah membatalkan pesanan. Nah kondisi ini yang dimainkan diler,” ucap dia.
Skenario kedua, harga Jimny yang mengalami upping price memang sudah diprediksi sebelumnya oleh para pedagang.
“Di antara sekian banyak pemesan Jimny pasti ada salah satunya pedagang. Jadi mereka-mereka ini memang berniat akan menjual kembali,” kata Harold.
Baca Juga: Prediksi 21 mobil yang akan turun harga berkat pajak PPnBM 0 persen mulai Maret 2021
“Saya memang sudah banyak mendengar praktik ini, rata-rata memang pasang harga sekitar Rp 500 jutaan ke atas,” tuturnya.
Untuk diketahui, saat ini Jimny dipasarkan dalam empat varian yang ditawarkan mulai Rp 395,5 juta sampai Rp 411 juta. Adanya fenomena tersebut membuat harga Jimny lebih mahal Rp 100 juta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diler Suzuki Tawarkan Jimny Tanpa Inden, Harga Tembus Rp 500 Jutaan"
Penulis : Dio Dananjaya
Editor : Aditya Maulana
Selanjutnya: Bos Suzuki Indonesia angkat bicara soal produksi Jimny di Cikarang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News