kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dimulainya komersialisasi 5G oleh Telkomsel, diharapkan bisa menggerakkan ekonomi


Rabu, 26 Mei 2021 / 20:44 WIB
Dimulainya komersialisasi 5G oleh Telkomsel, diharapkan bisa menggerakkan ekonomi
ILUSTRASI. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Telkomsel resmi menerima Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) teknologi 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 24 Mei lalu. Sebagai operator pertama yang mengoperasikan 5G, Telkomsel akan menjalankan komersialisasi pada tahap awal di frekuensi spektrum 2,3 GHz. Lalu  menjual produk atau layanan 5G kepada pelanggan.

Pengamat telekomunilkasi Heru Sutadi berharap, dimulainya komersialisasi teknologi 5G oleh Telkomsel, bisa menggerakkan ekonomi bangsa, khususnya dari usaha kecil dan menengah (UMKM). Juga menjawab tantangan work from home, pendidikan jarak jauh dan apapun yang kini banyak dilakukan di rumah. “Mengingat  sasaran pertama komersial adalah residensial,” kata Heru dalam penjelasan tertulis, Rabu (26/5). 

Sebagai tahap awal, tentu pembangunan 5G di tahun pertama hanya sekitar 2-3 provinsi.  kemudian nanti terus berkembang karena tidak tertutup kemungkinan akan digelar di ibu kota negara yang baru. “Kemudian wilayah dan kota yang demand nya tinggi," jelas Heru, Lalu perlu dikembangkan ekosistemnya. Yang utama adalah yang mendukung industri 4.0 seperti internet of things, kecerdasan buatan, virtual reality (VR), augmented reality (AR) maupun blockchain.

Pengamat  Indotelko Forum, Doni Ismanto menyebutkan, meski di 5G ada kendala kapasitas frekuensi, langkah Telkomsel melakukan komersialkan di area terbatas itu sudah tepat. “Agar bisa membangun user experience dan ekosistem dulu," ujar Doni.

Menurut Doni, kapasitas frekuensi seharusnya menjadi PR pemerintah yang harus  segera dituntaskan. GSMA sudah meminta 6GHz juga didedikasikan untuk 5G. Artinya jika frekuensi yang tersedia benar-benar ideal, baru bisa dituntut yang maksimal dari operator.  "Sekarang kita harus hargai kerja keras operator seperti Telkomsel yang mencoba menghadirkan 5G dengan segala keterbatasan di sisi frekuensi," kata Doni.

Layanan 5G dari Telkomsel ini akan diluncurkan secara serentak esok, 27 Mei 2021. Selanjutnya akan dapat dinikmati secara terbatas dan bertahap di enam lokasi residensial di Jabodetabek, serta di kota-kota lain seperti Solo, Medan, Balikpapan, Denpasar, Batam , Surabaya, Makassar, dan Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×