Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ibnu Bintarto, Vice President Sales PT Dirgantara Indonesia Persero (PTDI) menyebut bahwa permintaan helikopter di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Ia menjabarkan, jika sejak 2012 sampai saat ini, diperkirakan sudah ada sekitar 36 helikopter yang didatangkan untuk kebutuhan angkatan darat dan angkatan laut. "Sejak Bell hadir selama lebih dari 50 tahun di Indonesia, sekitar 110 pesawat telah diproduksi dan dioperasikan saat ini," ujarnya di Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
Baca Juga: PTDI kirim sembilan helikopter Bell Textron ke TNI AD pertengahan tahun 2020
Untuk kiriman Bell berula helikopter tersebut, Ibnu berkata jika beberapa komponen sebesar 16,8% disusun di dalam negeri seperti kandungan lokal yang sudah disertifikasi, part, serta bahan baku yang dibuat di Indonesia. Tingkat kandungan lokal, menurut Ibnu, harus terus ditingkatkan siring naiknya permintaan
"Setidaknya 50 unit per lima tahun. Nanti ada negosiasi karena menunjukkan pasar yang sudah sangat potensial," kata Ibnu
Pesawat yang paling anyar dikirimi oleh PTDI yakni jenis Bell-412EPI memiliki dua mesin Pratt & Whitney PT6T-9 Twin Pac. Berdasarkan keterangan pers, helikopter ini mampu mengangkat beban pada saat lepas landas hingga mencapai 5,3 ton. Adapun, beban yang dibawa Bell-412EPI dalam penerbangan hingga 3 ton.
Baca Juga: Dirgantara Indonesia rayakan pengiriman pesawat ke-70 dengan Bell Textron
Helikopter ini juga memiliki full authority digital engine control. Pada perangkat avionik, Bell-412EPI mengusung teknologi kontrol penerbangan 4-axis serta instrumen kokpit kaca penuh yang disebut Bell Basix Pro Integrated Glass Cockpit System.
PTDI mengatakan, untuk mendatangkan 9 helikopter tersebut pemerintah telah menganggarkan US$183 juta atau setara Rp2,5 triliun. Keunggulan helicopter Bell, antara lain biaya operasi dan perawatan yang rendah. "Produk ini dapat digunakan di berbagai medan dan dirancang tahan korosi dari air laut," jelas Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News