kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirgantara Indonesia rayakan pengiriman pesawat ke-70 dengan Bell Textron


Rabu, 27 November 2019 / 14:58 WIB
Dirgantara Indonesia rayakan pengiriman pesawat ke-70 dengan Bell Textron
ILUSTRASI. Teknisi menyelesaikan produksi pesawat terbang CN235 di Hanggar Fixed Wing PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI).


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia (PT) hari ini merayakan pencapaian pengiriman pesawat ke-70 dari Bell Textron Inc, perusahaan multi industri di bisnis pesawat terbang, pertahanan, industri, dan keuangan, di Jakarta Pusat, Rabu (27/11).

Pesawat yang menjadi pengiriman ke 70 tersebut merupakan seri Bell 412EPI yang juga menjadi salah satu dari sembilan pesanan pesawat dari TNI Angkatan Darat awal tahun ini.

Baca Juga: Kemenhub gulirkan wacana swasta jual avtur, AKR Corporindo: Kami siap

"Saya sangat berbahagia ada di sini atas pencapaian kerja sama antara Bell dan PT DI. Ini menjadi hal penting bagi kami dan membuktikan hubungan erat antara kedua perusahaan ini," ujar Managing Director Asia Pasific Bell David Sale di Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).

Dalam kontrak kerja sama, lanjut Sale, perusahaannya akan mengirimkan sembilan helikopter 412EPI ke PTDI. Pengiriman tersebut, juga akan menyesuaikan kebutuhan para tentara. Sampai saat ini, PTDI telah menerima dua dari sembilan helikopter di kantor operasionalnya di Bandung.

"Sudah sesuai jika helikopter yang ke-70 adalah Bell 412EPI, karena sudah dioperasikan oleh TNI AD dalam berbagai misi selama lebih dari 20 tahun," lanjut Salen

Jenis helikopter Bell 412EPI, memiliki spesifikasi 2x mesin Pratt & Whitney PT6T-9 Twin Pac, dibandingkan seri sebelumnya Bell-412 EP yang menggunakan 2x mesin Pratt & Whitney PT6T-3D. Berdasarkan Sale, helikopter PT6T-9 memiliki tenaga tinggal landas 15 persen lebih besar dibanding jenis mesin Bell-412 lainnya.

Baca Juga: Peluang Penjualan Avtur Akan Dibuka bagi Swasta premium

Fitur yang terdapat pada jenis helikopter PT6T-9 adalah start mesin otomatis dengan fitur pembatasan temperatur, kontrol mesin digital penuh. Sementara pada perangkat avionik, mengusung teknologi kontrol penerbangan 4-axis, instrumen kokpit kaca penuh.

Dalam solusi yang disebut Bell Basix Pro Integrated Glass Cockpit System juga mencakup Bell PSI presentation, Garmin GTN-750 NAV/COM/GPS, dan WAAS GPS.

Sementara itu, Wakil Presiden Pemasaran PTDI Gatot Mulya Pribadi menjelaskan bahwa kerja sama industri antara PTDI dan Bell sudah dimulai sejak 1982 atau lebih dari 37 tahun lalu. Kerja sama ini dimulai dari produksi di bawah lisensi, komponen helikopter Bell 412 untuk mendukung kemajuan industri pertahanan Indonesia.

"Saat ini PTDI telah menyerahkan ke pelanggan lebih kurang 448 pesawat. Dari 448 ini, 253 adalah helikopter dan dari 253 helikopter ini yang sudah diserahkan sebanyak 63 yang merupakan seri Bell 412," tutur Gatot.

Baca Juga: Dorong ekspor pesawat, LPEI siapkan skema buyer’s credit

Dalam kontrak kerjasama yang berlangsung oer 5 tahun, PTDI akan menerima sembilan helikopter dari Bell untuk kemudian akan dilakukan penyesuaian sebelum dikirimkan ke TNI AD, dan sampai saat ini PTDI telah menerima dua dari sembilan helikopter.

"Tentu kami berharap kerja sama yang telah terjalin baik ini dengan Bell dapat terus berlanjut dan ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan pemerintah Indonesia khususnya TNI AD, TNI AU dan TNI AL, termasuk Kepolisian Republik Indonesia," tutup Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×