Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) masih belum memegang angka pasti dari realisasi kinerja perseroan periode kuartal III 2019.
Namun demikian, Direktur Utama IPCM yang baru ditunjuk, Chiefy Adi Kusmargono, menargetkan pihaknya optimistis periode ini bisa melampaui laba bersih periode tahun lalu di nilai Rp70 miliar.
Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) tunjuk Chiefy Adi Kusmargono jadi Presdir yang baru
"Masih ada waktu kurang lebih 2,5 bulan untuk mengejar realisasi di atas Rp70 miliar tahun ini. Sejalan dengan itu, kami juga menyiapkan strategi serta target pada 2020 mendatang," ujar Chiefy saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/10).
Chiefy melanjutkan, sampai saat ini perusahaan sudah menyentuh bottom line kurang lebih di angka Rp 50 miliar, sementara top line berada di posisi Rp700 miliar. Chiefy berkata, top line perusahaan telah tumbuh sekitar 15%-20% sejak hasil semester I diluncurkan.
Dia menjelaskan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini dapat tumbuh sebesar 30% dibandingkan dengan realisasi 2018.
Dalam 2 tahun terakhir, IPCM tercatat membukukan pendapatan Rp746,65 miliar pada 2017 dan Rp727,05 miliar pada 2018. Dengan target pertumbuhan 30%, perseroan jasa pandu kapal itu membidik pendapatan Rp945,16 miliar pada 2019.
Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) lebih optimistis di semester II
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dikantongi IPCM tercatat sebesar Rp120,41 miliar pada 2017 dan Rp72,8 miliar pada 2018.
Penetapan target tersebut, kata Chiefy, mengacu pada permintaan pasar yang dinilai masih sangat luas. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan menjajaki permintaan-permintaan jasa kapal tunda kepada pihak swasta.
"Kami akan ekspansi ke terminal untuk kepentingan sendiri yang belum menggunakan jasa kami secepatnya," ucapnya.
Sementara menilik laporan keuangan perseroan di semester I 2019, IPCM mengalami penurunan laba bersih 18,8% atau sebesar Rp49,9 miliar. Senada, pendapatan usaha juga menurun 9,4%sebesar Rp327,1 miliar.
Ke depannya, Chiefy ingin meluaskan proyek perusahaan di luar naungan Pelindo II. Pihaknya akan fokus mendalami pasar di daerah Tanjung Jabung, Banteng, Jambi, serta Banten yang diklaim punya potensi pasar cukup besar.
Baca Juga: Meski tertekan di semester I, Jasa Armada (IPCM) tak merevisi target pertumbuhan
Di Banten, IPCM mengaku memiliki 43 titik untuk kepentingan sendiri (TUKS) yang diperuntukkan pada kebutuhan jasa penundaan atau kapal tunda. Dengan demikian, pelaku bisnis yang masuk ke 43 titik TUKS tersebut, harus menggandeng IPCM sebagai mitra sebagai perusahaan pemilik kapal tandu.
"Kontrak terbesar kami saat ini masih dari Pelindo II. Target tahun depan, sebagai perusahaan terbuka, sisi fundamental korporasi dan aspek finansial, akan menjadi pertimbangan utama kami," pungkas Chiefy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News